Ceng Sukiman dan Macapat Madura

Ceng Sunayan (kiri) bersama Ceng Sukiman di pagelaran Macapat Madura. (Foto: Yant Kaiy)


Catatan: Yant Kaiy

Di Dusun Sempong Barat Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep, sebagian besar para lelaki usia 50 tahun keatas bisa melagukan tembang Macapat. Itu baru saya ketahui ketika ada pagelaran Rokat Pandhaba dipesta pernikahan salah satu rumah warga di dusun tersebut.

 

Ceng Sukiman, Ceng Sunayan dan Ceng Juma’i bercerita kepada saya, dimasa kecil setelah habis mengaji pada malam hari, mereka belajar Macapat kepada ahlinya. Begitu tekun mereka belajar saban malam sampai bisa. Seolah ada filosofi budaya: Siapa bisa mengaji Al-Quran dan dapat menembangkan kidung Macapat, maka pemuda tersebut akan mudah diambil calon menantu.

 

Menurut Ceng Sukiman (57 tahun), jaman dulu jarang hiburan. Listrik tidak ada. Seni Macapat merupakan salah satu hiburan yang banyak digemari masyarakat luas.[]

 

Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Drumband Gita Al-Husna SDN Pakandangan Sangra Raih Prestasi Tingkat Jawa Timur

Teknik Pengobatan Guasha dan Barqun di Griya Sehat Alami Holistik (GSAH) Yogyakarta

BPRS Bhakti Sumekar Pasongsongan Salurkan Sedekah di SDN Panaongan 3

Abu Supyan: Kepala SD yang Memiliki TK Satu Atap Diminta Segera Urus Izin Operasional

Agus Sugianto: Kepala Sekolah yang Berdedikasi pada Pendidikan di Pasongsongan

Ramuan Banyu Urip Bawa Serda Arifin Go International

MS Arifin Menerima Kunjungan Ahli Pengobatan Alternatif di Yogyakarta

Sutiksan Terpilih sebagai Ketua KPRI 'Karya Baru' Kecamatan Pasongsongan

Anak Yatim di SDN Panaongan 3 Terima Santunan dari BPRS Bhakti Sumekar Pasongsongan Kabupaten Sumenep

Rapat Anggota Tahunan (RAT) KPRI "Karya Baru" Kecamatan Pasongsongan Digelar Paling Awal