Hasrat



Pentigraf: Yant Kaiy

Tonah tak mampu menahan kepedihan. Dadanya sesak, serasa mau pecah saja. Sebelumnya, berjibun permasalahan hidup mampu ia lewati. Tapi tidak kali ini. Air matanya terus mengalir bak anak sungai. Perjuangannya seolah sia-sia. Pengorbanannya berbuah neraka seiring penyesalan tak bertepi.

 

Ingin rasanya ia meninggalkan rumah besar itu. Namun… Tiga buah hatinya yang beranjak dewasa mengikatnya. Walau ia tahu, mereka akan tetap memanggilnya “Ibu” sampai kapan pun. Tiap kali ada hasrat mau pergi, sontak berkelebat bayang nasib buruk bakal menimpa mereka. Gusti… Lenguhnya panjang mengiris jiwa.

 

Segera Tonah meninggalkan tempat dimana suaminya sedang bermesraan dengan gadis belia. Dia tak lain keponakannya.[]

 

Pasongsongan, 11/9/2021

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

KB-PAUD Sabilul Rosyad Desa Pagagan Menerima Kunjungan Asesor Akreditasi

Kekecewaan Guru Honorer Pasongsongan: Lama Mengabdi tapi Tak Lolos PPPK

PB Elang Waru Jalin Persahabatan dengan PB Indoras Sumenep

Mitos Uang Bernomer 999

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

Sekolah Hebat, SDN Padangdangan 2 Gelar Program Bersase Setiap Sabtu

498 Guru Honorer Sumenep Gagal Terjaring PPPK, Bagaimana Nasib Mereka?

KH Kamilul Himam Isi Tausiah Maulid Nabi Muhammad SAW di SDN Panaongan 3 Pasongsongan