Antologi Puisi Fragmen Nasib (32)



Karya: Yant Kaiy

Menyapu Pagi

pagi berkabut adalah aku

menyapu halaman penuh keasrian

sinarkan kepastian dari kebimbangan

rindang menyejukkan jiwa terluka

 

pagi berkabut adalah aku

yang menetaskan gairah hidup

menuntun halusinasi berkaribkan suara-suara alam

kurenggangkan kebencian menyala tiada henti

sebait kidung tentang elegi hati

merawat gamang langkah tuju sukses

tersusun dalam pikiran seonggok masalah

mengombang-ambing jiwa merana karena cinta

sepenuhnya berserah diri setelah ikhtiar

kulawan segala bentuk keserakahan mereka

mungkin tidurku yang bertemankan mimpi itu?

 

terhalang jaring-jaring penghasut

menjerumuskan diri ke lembah nista

mengundang aubade sengketa dan petaka dunia

memang pagi tak berhenti mengalirkan keceriaan

kadang memuai harapan untuk berubah

kutenangkan jalan darah membasahi rumput halaman

terciptalah nuansa harapan jelang masa depan

membasuh peluh-peluh bumiku nan merekah

bersemilah dedaunan hati

nurani berbinar tanpa serakah.

          Sumenep, 18/08/1988



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Imanur Maulid Efendi dan Ahmad Buhari: Pendamping Setia Guru Honorer Kecamatan Pasongsongan dalam Rekrutmen PPPK 2024

Drumband Gita Al-Husna SDN Pakandangan Sangra Raih Prestasi Tingkat Jawa Timur

Kepala SDN Panaongan 3 Sumenep, Sibuk di Masa Libur Sekolah 2024

Teknik Pengobatan Guasha dan Barqun di Griya Sehat Alami Holistik (GSAH) Yogyakarta

Apresiasi Tim Penilai Kinerja terhadap Kepala SDN Panaongan 3 dalam Program Literasi dan Numerasi

Kepedulian Agus Sugianto dalam Membantu Guru Honorer pada Seleksi PPPK Tahap 2

Agus Sugianto: Kepala Sekolah yang Berdedikasi pada Pendidikan di Pasongsongan

Ramuan Banyu Urip Bawa Serda Arifin Go International

Therapy Banyu Urip Cabang Bekasi Gelar Pelatihan Offline dan Online Bersama Puji Suwok

MS Arifin Menerima Kunjungan Ahli Pengobatan Alternatif di Yogyakarta