Antologi Puisi “Masyuni” (13)
Puisi Karya Yant Kaiy
Sepotong Cinta Tersisa
untuk atika sulfa
sejuta tanya
membungkam dikebekuan
jika sore merapat
ke sisimu tertawa lepas
adal ah sepotong
cintaku nan ranun
meranggas daun
hatiku tertiup bayu lirih
mirip desah
tertanam rindu membiru
pernahkah kau
merasakan belaian tatapku
yang kuluncurkan
dari gendewa mata kalbu?
ada bermacam
keraguan mengatakannya
hingga air mata menggenangi potretmu, di sini
bertransfusi dengan
gempa keresahan semusim
meski hasrat
meletup gegerkan persahabatan kami
tak dapat mengelak aku darinya
aku ingin memaparkannya saat ini
tapi jangan kau raungkan hingga hujan turun.
Sumenep, 19/06/93
Bias Sinar Matamu
terperangah
kumenerima bundaran cinta
kawan sepermainan
menitipkan melati
mengapuri kerepotan
tererosi
namun pancaran
mataku tak bisa pindah
bermandikan aroma
sayang di taman firdaus
kendati hanya lewat
lukisan
kuyakin di hati manusia ada benih cinta
mengembangkan
keturunan penyambung liku hidup
kau menatapku dalam
sekali lagi
aku hanya bisa
tersenyum mengiringimu
tersematlah hasrat
terpasung
sebelum tabir
terkuak tangan sua empat mata.
Sumenep, 20/06/93
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.