Antologi Puisi “Keping Pengembaraan Khayal” (8)
Karya: Yant Kaiy
Sebelum Kau Pergi
sebelum kau pergi tinggalkan daku
pada hening
seperti hujan
meninggallkan panas
tersenyumlah; kebisuan mengiringi langkahmu
kau pun tak
berkata-kata, bergeming
hanya desah mengukir
jingga senja
masih tergambar jelas liukan anginmu
yang berhembus pada
bukit gersangku
kucoba memahamimu, seteguk harapan
mungikin kau akan mengerti sepiku
walau tak
terdapat penyesalan di
hatimu
mencoba
berusaha untuk tersenyum
sebagai pembasuh
gundahku
biar lepas rajammu
terhadap ruang gerakku
di sini
tak jelas, siapa yang
kemarin memberiku
bahasa alam
untuk kuterjemahkan pada puisi hati
tersakiti
mampukah aku menggapai anganmu
sementara pengembaraan masih belum kutuntaskan
masih tercerai-berai tanpa nakhoda pengendali naluri
penyakit lamaku akhirnya kambuh
lagi
bermabuk-mabuk riang pada
kemenangan
dengan wanita-wanita penghibur
pengisap air
kesucian
masihkah kau akan
pergi?
Pasongsongan,
02/05/95
Masa Lalu dalam Genggaman Sang Dara
buat sulastri
kau tak pernah berbasa-basi terhadapku
begitu pula aku; tak
pernah mengimpikamu
masih ada jarak kuat
terbentang
aku tak tahu siapa yang menciptakan
aku atau kau
sebagai pengecut
ya, tak ada kepastian
diantara kita pernah bersahabat
berulangkali kucoba mengalah
tapi justru
ketololan menggelayut
meruah di tepian
sungai berbatu
aku tak tahu harus
bagaimana
bunga-bunga di halaman pun tertunduk
seoleh turut
menyesali pengorbananku
lewat kecamuk alam pikiran
antara menghapus namamu dan tidak.
Pasongsongan,
03/05/95
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.