Antologi Puisi “Erosi Malam” (3)
Puisi Karya Yant Kaiy
Gersang Intuisi
keresahan tak mampu
mengusik lamunan untuk
ku tuliskan secangkir
puisi
sebagai pelepas
luka
di hatiku penuh
duri
yang membangunkanku
dari tidur
tangan ini serasa
kaku
mata kurasa perih
pikiran hampa tak bertepi
gagalnya ilusi
mengembara.
Sumenep, 04/01/93
Menangis Menyesali Diri
jika datang
himpitan sepi
penyesalan
membuncah
kesunyian mengalir
ke permukaan raga
berlumur
duka berkepanjangan
deritaku amat
menggoncang keyakinanku
sepenuhnya
kuberserah diri
atas angan yang telah kurenda
sesekali ternatal
anak kebimbangan
menggoyahkan
bahteraku
di tengah samudera
tanpa pantai
untuk berlabuh
menyerah pada
keadaan sesungguhnya.
Sumenep, 05/01/93
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.