Antologi Puisi “Lazuardi Asa” (12)



Puisi Karya Yant Kaiy

Tangis Malam

duduk menatap rembulan

redup menghiasi panorama jatidiri

tanya pun terlontar seiring galau

kebodohanku berserakan tak bicara

sekarang tinggal pasrah

tangis bagiku kelumrahan

mencurahkan penyesalan tak kunjung pudar

tak habis termakan detik mendebarkan

menyongsong fajar menerangi bumi

kudayung sampan menembus kabut

menuju dermaga lembaran baru

sirna pelahan terterkam tangisku

mengalun seirama langkah diri

tak pasti.....

Sumenep, 25/02/90

 

Kepada Peluh yang Menetes

laksana darah mengalir di sungaiku

membanjiri ladang kebimbangan

tiada pernah berhenti mencari sesuap nasi

mengarungi paruh kehidupan fana adanya

akan kubiarkan ia membasahi

sekujur kebersemangatan bergelora

kemuakan bukanlah berhentinya langkah

sampai bungaku di halaman layu

ditikam keserakahan terik mentari

lalu peluh menjerit seiring gerakku

tak habis berpikir aku

memikul bermacam siasat menghadang bahaya

senantiasa terlahir dari gerimis kemarau

membasuh peluh... melepas derita

bentangkan layar di balik irama alam

pasrah pada takdir selebihnya.

Sumenep, 26/02/90 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

SMPN 1 Pasongsongan Perkenalkan Program Pendidikan kepada Siswa SDN Panaongan 3 dalam Sosialisasi Penerimaan Siswa Baru

Herbal Gondowangi Bondowoso Beri Bantuan Sepatu Olahraga ke Siswa SDN Panaongan 3 Sumenep yang Berlokasi di Desa Terpencil💥

Miris‼️ Warga Pasongsongan Merasa Khawatir, Jembatan Sungai Angsono Masih Gelap Gulita😎

Penyembelihan Hewan Qurban di Pendopo Therapy Banyu Urip Berlangsung Lancar🔥

Sumenep Digegerkan Dugaan Korupsi BSPS: Kepala Desa Dungkek Beri Klarifikasi Sepihak😁

Juknis Tunjangan Sertifikasi Guru Honorer 2025, Masih Perlu Evaluasi😇

Subsidi Upah Rp 600 Ribu: Solusi Cepat atau Ilusi Kesejahteraan Guru Honorer⁉️