Antologi Puisi “Lazuardi Asa” (10)
Puisi Karya Yant Kaiy
Sahabat Pengisi Benci
kupendam rasa itu sekian lama
agar keinsyafannya
benar ada
kendati kuterus harus
mengalah
lantaran bagiku
keluh adalah kenaifan
ternyata terlalu
buta hatinya
tak pernah
membedakan api dan air mata
bah, sungguh
terlalu.
Sumenep. 18/02/90
Tabah
I
ternyata aku harus
tabah
menjalani masa
sekolah
dari peluh kedua
orang tua
tak mampu menghapus
duka
nan mengiris raga
II
pujangga berkata
tabah adalah syurga
aku seolah tak
percaya
karna diriku
terpaut sengsara
begitu lama
III
bagaimana pun aku
harus bisa
bertabahkan diri
berlukakan pada
keberadaan
berteriakkan undang
penyesalan
cukuplah untuk
bekalku nanti.
Sumenep, 18/02/90
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.