Bangga dan Benci
Pentigraf: Yant Kaiy
Cita-citanya sedari
kecil ingin menguasai dunia. Dalam baris doa, ia senantiasa menggemakan sukses
perjalanan hidupnya kelak. Tapi teman-temannya, termasuk diriku, itu hanyalah
bunga-bunga mimpi. Kenapa begitu? Sebab didalam pelajaran sekolah dari SD
hingga SMA dia ada diurutan belakang. Mustahil.
Apalagi dia dari
keluarga tidak mampu. Ayahnya meninggal sejak ia masih di bangku SD kelas tiga.
Saudaranya lima orang. Ibunya menjadi pembantu rumah tangga tidak tetap sebagai
pencuci baju. Jadi untuk makannya saja sudah susah.
Tapi Allah menakdirkan
dia jadi orang kaya karena punya suara emas. Namanya jadi masyhur. Terkabul
mimpinya. Aku dan teman-teman sekolahnya bangga pada prestasi dia. Tapi di sisi
lain, kami membencinya lantaran sikapnya tak mau kenal dengan asal-usulnya.[]
Pasongsongan, 13/2/2021
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.