Luka Membusuk



Pentigraf: Yant Kaiy

Kenangan cinta bersamanya terlukis indah. Manis lebih dari gula pasir. Kami reguk setiap tetesan peluh ranjang pengantin. Kami bukan tidak diajari buruknya syahwat terumbar, menyapu liar pada desah. Desir darah membakar jiwa. Menerjang segala apa yang ada.

Dia menciumi sekujur tubuhku. Memohon pertarungan selanjutnya. Namun amunisiku tak ada lagi. Tuhan telah mendesain kemampuan manusia. Sangat terbatas.

Kedok selingkuh terendus. Kami tak berdaya. Berondong cemooh terus menghujaninya sehingga siang seperti malam saja.[]

Pasongsongan, 17/1/2021





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

Hairus Samad Kenang Sosok Ustadz Patmo: Ulama Muda Berpandangan Jauh ke Depan

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura Kelas 3 SD di Sumenep

Jurnal Pembelajaran Mendalam dan Asesmen 2.0 (Umum) dengan Topik Pendekatan Understanding by Design dalam Perencanaan Pembelajaran

Cabang Therapy Banyu Urip Pasuruan Layani Pasien Setiap Hari, Sediakan Pengobatan Gratis di Hari Ahad

Perjalanan Cinta Akhmad Faruk Mirip Sinetron, Berujung di Pelaminan untuk Kedua Kalinya

Mitos Uang Bernomer 999

Jurnal Pembelajaran PPG Modul 2 Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai