Kematian
Pentigraf: Yant Kaiy
Setelah kematian dia,
ajalku terasa semakin dekat saja. Kenangan bersamanya masih tergores diantara
kesibukan kerja menumpuk harta, kemewahan, kebanggaan diri. Suka-duka mengalir,
terhampar pada hasrat yang senantiasa ternatal tak terhindarkan.
Dia memang bukan
segala-galanya bagi hidupku. Tapi dia telah menghiasi cinta pertamaku sehingga
kami melangsungkan perkawinan. Walau ayah-ibunya tidak bisa memberikan doa
restu, dia tetap mempertahankan cintanya.
Setelah kematian dia,
orang yang menyebabkan dirinya ada di alam fana ini tidak datang. Kebenciannya
tak terbasuh iba. Kaca cermin bersolek pecah berhamburan di pelataran ego dan
harga diri.[]
Pasongsongan, 3/1/2021
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.