In Memoriam Yuli (II)
In Memoriam Yuli (II)
Puisi: Yant Kaiy
tiap kali kuberjumpa dengannya
selalu saja Yuli berpenampilan genit
sulit juga ternyata kaum leleki untuk mendekat
apalagi sampai mencubit
kendati sikapnya bernada murahan
bahkan tak jarang kampungan
namun tak semudah yang dibayangkan
jinak-jinak burung
dara
karena tak kuasa
menahan hasrat diri,
berulangkali kupeluk
dia dalam khayal
kucium dia setiap
menjelang tidur
kucumbu dia pada
kehangatan suasana
sampai kutemukan
noktah kepuasan
memompa gairah hidupku
nan gersang
terasa hidup ini kian
damai
sekian lama diriku
berſantasi
sekian lama pula
kuberkubang pada keinginan
dan, sekian lama aku
tersiksa karenamu, Yuli
tetapi aku terlanjur
melangkah
bagaimana pun,
aku takkan menyerah
sebab, tekadku sudah
bulat telur
apa pun tantangannya
kau harus kumiliki
meski nanti aku akan
babak-belur
Pasongsongan, medio 1993
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.