In Memoriam Yuli (I)
In Memoriam Yuli (I)
Puisi: Yant Kaiy
wajahnya elok berseri
persis mentari pagi
tanpa polesan make-up di sana-sini
semua orang berdecak kagum
sekaligus terpesona dibuatnya
bagaimana tidak
tatapan matanya begitu lembut, teduh, sejuk
menggoyahkan iman setiap lelaki
juga termasuk diriku yang tergila-gila
siang dan malam selalu kumerindukannya
bayangan Yuli senantiasa menghiasi gerak langkahku
dimana aku berada,
di situ Yuli menggoda
kemana aku melangkah,
di situ Yuli mengikuti
kalian bisa membayangkan tentang Yuli:
bibirnya merah merekah, semanis madu
tanpa arsiran lipstik lagi
tubuhnya padat berisi, montok
hidungnya mancung
rambutnya hitam bergelombang
kulitnya kuning
leher jenjang
kalau berjalan pinggulnya menggairahkan
semua yang ada padanya benar-benar mengagumkan
tidak berlebihan kalau Yuli menjadi rebutan.
Pasongsongan, medio 1993
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.