Semoga PPPK tidak Serupa dengan DDDK



Catatan: Yant Kaiy

Maraknya pemberitaan tentang rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) di mass media telah menyita perhatian publik, khususnya para guru honorer di Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Untuk bisa ikut seleksi PPPK, pemerintah mewajibkan guru honorer untuk verval ijazah via online secara personal.

Satu kans bagus bagi seluruh lapisan pendidik dan tenaga kependidikan non-PNS agar memiliki kesejahteraan. Utamanya mereka yang usianya sudah lebih 35 tahun.

Di balik asa membuncah terselip sebuah kekhawatiran, akankah realisasi PPPK dalam implementasinya menggunakan formula DDDK (Duit Data Doa Kedekatan), seperti rekrutmen CPNS yang sudah-sudah. Kalau hal itu benar terjadi, jelas akan sangat menyakitkan bagi GTT (Guru Tidak Tetap) yang sekian lama mendedikasikan dirinya di lembaga pendidikan.

Jangan lagi ada kata: Janganlah guru mencari hidup di dunia pendidikan, tapi bagaimana cara guru menghidupkan dunia pendidikan. Terus guru honorer mau makan batu? Tegakah kepada mereka yang telah ikut mencerdaskan anak bangsa ini dengan honor Rp 10.000,- per sekali mengajar.

Transparansi rekrutmen PPPK merupakan harapan satu-satunya bagi para guru honorer saat ini. Tak bijak rasanya berdiri tanpa hati nurani di atas derita saudara sebangsa dan setanah air.[]

Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

Agus Sugianto: Wujudkan Sekolah Berkualitas Melalui Pelatihan Kepemimpinan Sekolah

Kunjungan Tim Monitoring Dinas Pendidikan Sumenep ke SDN Panaongan 3 Kecamatan Pasongsongan

Kasyva, Bintang dari SDN Panaongan 3 di Ajang Lomba Baca Puisi Kabupaten Sumenep

Dahsyat, Ramuan Banyu Urip Sembuhkan Segala Penyakit

Rapat KKKS Kecamatan Pasongsongan di SDN Panaongan 3: Apresiasi Prestasi Peserta Didik

Agus Sugianto, Kepala SDN Panaongan 3, Sampaikan Pidato Inspiratif pada Upacara Hari Guru Nasional

Rumah Sakit Islam (RSI) Garam Kalianget: Layanan Prima di Tengah Kekurangan Kecil