PPPK, Impian Baru Guru Honorer

 


Catatan: Yant Kaiy

Para guru honorer  di Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep sedikit tersenyum lega setelah mendengar pemerintah akan merekrut PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). Utamanya para guru honorer yang telah berusia lebih 35 tahun. Sebab banyak diantara mereka mengabdi di lembaga pendidikan sudah ada yang lebih 15 tahun. Dalam kurun waktu itu pula mereka hanya menerima bayaran Rp 10.000,- per sekali mengajar.

Kerena telah terlanjur mengajar, akhirnya profesi mulia tersebut dijalaninya dengan satu harapan pemerintah akan memberikan perhatian terhadap nasibnya. Bahkan banyak diantara mereka ikhlas mengamalkan ilmunya kepada para peserta didik dengan berharap memperoleh pahala di akhirat kelak.

Diantara senyum guru honorer saat ini, di hatinya tersimpan risau menggelegak, lantaran pemerintah tidak akan mengakomodir keseluruhan Tenaga Kependidikan Non-PNS menjadi PPPK. Kalau pemerintah mau bersikap bijak, dalam hal ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, seharusnya ada skala prioritas bagi mereka yang paling lama mengajar, plus parameter usia “uzur”.

Semoga regulasi skala prioritas dari pemerintah terwujud agar para guru honorer tidak menunggu impian kosong di siang bolong.[]

Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

KB-PAUD Sabilul Rosyad Desa Pagagan Menerima Kunjungan Asesor Akreditasi

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Mitos Uang Bernomer 999

MWC NU Pasongsongan Hadirkan Kiai Said Aqil Siradj: Menyambut Hari Santri dengan Pencerahan untuk Umat

Di SDN Padangdangan 1 Digelar Isco Pediyah, Ajang Asah Kecerdasan dan Spiritual Siswa

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

Dua Siswi SDN Padangdangan 2 Ikuti Ajang ISCO MIPA 2025 di SDN Pasongsongan 2

SDN Padangdangan 2 Gelar Kegiatan Shoyama, Tanamkan Cinta Rasul dan Tolak Bullying

Prestasi Siswa SDN Panaongan 1 dalam Spelling Bee Competition Kabupaten Sumenep