Sejumput Asa

 


Pentigraf: Yant Kaiy

Hatiku rasanya seperti mau meledak menyaksikan sang pujaan duduk di pelaminan. Dia lelaki yang pernah menghiasi hari-hariku lebih tiga tahun lamanya. Tapi karena perbedaan keimanan membuat kedua orang tuanya menolakku sebagai menantunya.

Aku pun takkan mungkin pindah keimanan karena cinta. Kami akhirnya sepakat untuk tidak melanjutkan jalinan asmara. Walau aku akui, cinta ini telah berurat dan berakar kuat dengan daun dan buah yang telah banyak menghasilkan manfaat bagi semua orang.

Aku berusaha tegar menghadiri resepsi pernikahannya. Sandiwara senyum kutebarkan kepada siapa saja tanpa pandang bulu. Senantiasa kukalahkan perasaan sakit hati ini dengan harapan, kalau perjalanan cinta akan masih tetap terbuka lebar sepanjang usia di kandung badan.

Pasongsongan, 17/10/2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BPRS Bhakti Sumekar Pasongsongan Salurkan Sedekah di SDN Panaongan 3

Abu Supyan: Kepala SD yang Memiliki TK Satu Atap Diminta Segera Urus Izin Operasional

MS Arifin Menerima Kunjungan Ahli Pengobatan Alternatif di Yogyakarta

Anak Yatim di SDN Panaongan 3 Terima Santunan dari BPRS Bhakti Sumekar Pasongsongan Kabupaten Sumenep

Saran Agus Sugianto dalam Rapat KKG SD Gugus 02 Pasongsongan

Agus Sugianto Sependapat dengan Pengawas Bina SD, Dorong Pengurusan Izin Operasional TK Satu Atap

Notulen Rapat KKG PAI Kecamatan Pasongsongan Awal 2025

KKG SD Gugus 02 Pasongsongan Gelar Rapat Penyegaran dan Konsolidasi

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Program Guru Tamu SDN Panaongan 3, Meningkatkan Kesadaran Perlindungan Perempuan dan Anak