Sebuah Kedukaan
Sebuah Kedukaan
Puisi:
Yant Kaiy
tarianku takkan pernah berhenti semasih nyawa di raga
diamku bukanlah kemalasan semata, tapi anganku tetap berjalan
merinci apa yang akan terjadi besok terhadap nasib diri
tak salah bila manusia sepertiku menatap jauh lurus ke depan
mengoreksi pada tubuh berlumur dosa selama mengarungi kehidupan
kembang jagung bercanda dengan angin musim di kembara jiwaku
serbuk sarinya berjatuhan terkulai tak berdaya ke tanah becek
nyatanya keindahan itu buah angan semata
sudah sejak semula kumelangkah menebaknya akan terjadi begini
kembang jagungku mengurai berjejalnya penyesalan
memenuhi akar hidup pencari sesuatu yang membuat melihat
kuperbaiki gerakku menuju pintu kebahagiaan segenap umat di dunia
mungkin dapat mengobati kepedihan mengarungi perjalanan.
Madura, 09/12/1992
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.