Nisan Tak Berbicara
Nisan Tak Berbicara
Puisi:
Yant Kaiy
kugembalakan kambing-kambingku sembari merokok
dudukku merenungkan nasib tak pernah berubah barang sejengkal pun
sedikit rasa kecewa menelantarkan naluri melamunkan sesuatu
mengucur air mataku tanpa terasa memandangi nisan-nisan sekitarku
di sana terbujur sosok dulunya menggugah perasaan manusia sesama
dari sifatnya nan penuh mengundang perhatian serta kasih sayang
lantaran mereka juga miliki sifat seperti milikku
terungkit lagi akan dosa selama menelusuri liku hidup
tiada terbayangkan sebelumnya akan dosa menyiksa nanti
setelah maut merenggut nyawa, terbujurlah seorang diri
menikmati pelangi kesepian sungguh kesakitan tiada tara
tak ada upaya dapat menolong dari panas api neraka
hanya sesal begitu terlontar tiada artinya
kupandangi nisan tempat mengembalakan kambing
sejujurnya kuakui, tak pernah diri membaca ayat suci Al-Quran
di atas terbujur orang-orang yang menjadikanku
kadang timbul sesal, barangkali tiada artinya dilontarkan
sebenarnya kedua orang tuaku tak pernah mewariskan sifat seperti itu
duh, Gusti…
berdosakah hamba-Mu dari sukar kehidupan
kuharap engkau akan lebih mengetahui kami selama ini
kupulangkan kambing-kambing bersama kekecewaan mendera
kucabuti duri-durinya yang melekat di tubuhnya
namun penyesalanaku tetap melekat, meruah
membuncah serentang detak jantung
kutak tahu lagi harus bersikap bagaimana mengauskannya
lantaran penderitaan terus akan menyiksa
tiada habis-habisnya.
Madura, 07/12/1992
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.