Kidung Malam Kegersangan

 


Kidung Malam Kegersangan

Puisi: Yant Kaiy

 

entah sudah berapa lama ragaku terbaring

dan mulutku berkali-kali menguap

namun mata enggan untuk dipejamkan begitu saja

lantaran intuisiku mengembara ke buana menakjubkan

malam dingin tiada berbintang mengurungku erat-erat

seolah tak memberiku kesempatan barang sedetik pun

sungguh keraguan bermandikan peluh kepastian

 

sesekali kubangkit dari pembaringan menyelami gersang suasana

hanya suara-suara burung malam di perkampunganku nan asri

kuterus berjalan mengarungi peta duniaku hanya angan

lamunanku terperosok ke rerumputan tersiran halimun malam

terasa mencekam menguliti raga hampir terluka

barangkali aku akan terus begini?

sisa-sisa menanti tercurah imajinasiku ke benak

dan larut malam mata tak dapat terpejam

sempoyongan tak terkendali lagi arah jalan setapak berduri

pijakanku tinggalkan jejak mengenaskan, debu menempel di kemejaku

beling kaca asmara mulai bangkit selaras berdirinya lamunanku

kadang kupecahkan bersama beban manusia menghimpit

terus terang kidung malamku bukanlah apa-apa di dunia ini

kecuali sebagai pengisi kebimbangan tak dapatkan kerja pasti

barangkali seribu satu tahun lagi kuakan bangkit dari tidur melelahkan

jiwa penuh perjuangan mati-matian , aku hanya dapat berdoa

semoga Tuhan mengabulkan impian terpendam di belantara benak

karena sekitarku seolah tak mengacuhkan duniaku

memang kutak punyai daya, memang katak miliki harta menumpuk

secuil semangat antusias menguak tabir keresahan sepanjang malam

ketakmampuankulah yang jadikan kekerdilan fikiranku

dengan slogan-slogan memancing minat mereka termakan penjual obat

beryell-yell di persimpangan jalan agar tercipta kebersamaan

agar mengalihkan perhatiannya masih kuberdiri di sini

 

aku tak ambil peduli lantaran sepanjang jalan ditemani kesunyian

dan disinilah ternatal kepuasan batinku

entah sampai kapan akan berakhir, aku tak tahu

kuasa-Nyalah yang tahu akan nasib perjuangan kobarkan api asa

merenda hari persaingan tunjukkan langkah kaki.

 

Madura, 06/12/1992

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Najma Fairus Bikin Haru di Acara Perpisahan SDN Padangdangan 2🔥

Terbaru‼️ R4 Mendapat Jalur Khusus PPPK 2025🔥

Pisah Kenang Siswa Kelas VI SDN Pasongsongan 1: Pentas Seni yang Spektakuler dan Mengagumkan🔥

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Wali Murid dan Guru Bersinergi Sukseskan Acara Pelepasan Siswa Kelas VI SDN Padangdangan 2💪

Pelepasan 1000 Merpati Tandai Dimulainya Haflatul Imtihan di Pesantren Annidhamiyah

Pelepasan Siswa Kelas VI SDN Padangdangan 2 Berlangsung Meriah🔥

Upacara Pembukaan Perkemahan Sataretanan (Perkasa): Sambutan Kamabigus🔥

Grand Opening Haflatul Imtihan 2025‼️ Menyemai Prestasi, Merawat Tradisi di Pondok Pesantren Annidhamiyah🔥