Balada Perjuangan
Balada Perjuangan
Puisi:
Yant Kaiy
barangkali kita takkan pernah mendapatkan kasih sayang sepuas jiwa
dari pelitnya mereka demi menjaga wibawanya mati-matian
terlantar bukanlah masalah bagi kita mengkeokkan keteguhannya
bertekad jalan satu-satunya nan pasti di alam fana berdebu jiwa
memang seribu satu kemungkinan kita harapkan dari bengisnya dia
biar kita tak dapat secuil pun asalkan tak jadi santapannya
menyerahkan segala tekad kita semula?
tidak… sampai titik darahku
takkan mungkin terjadi, kecuali hanya Tuhan berkehendak lain
kita pantang menyerah dengan kebenaran tergenggam jelas
taktik untuk meruntuhkan mereka bukan satu cara mudah
butuh segudang kegersangan alam biar kita sama-sama mampus
mustahil mendapat apa yang kita impikan selama mentari masih ada
hidup kita terlalu sarat akan penderitaan, kawan...
kita sama-sama ingin merasakan kasih sayang sejati
di situ berulangkali kita terjungkal tiada artinya
kemudian kita bangkit dengan tubuh penuh luka
tetapi kita tetap berikhtiar mengopeni sepanjang jalan berbatu
lantaran kita tak ingin mati dengan muka penuh aib
hidup kita terlalu sarat akan balutan kecewa, kawan...
orang tua kita tak pernah memperhatikan kepentingan kita
beragam kritik lalu kita lontarkan sebagai pelampiasan
kemudian ancaman dipaparkan lewat kalimat-kalimat mengiris hati
namun kita tabah menghadapi semua liku menyesatkan
entah sampai kapan? karena semua Tuhan yang menentukan
kita hanya dapat menadahkan tangan deraikan air mata penyesalan
tundukkan segala amarah atau dendam berkepanjangan
merenungi nasib terluka.
Madura, 05/12/1992
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.