Langsung ke konten utama

Biografi Hairul Anwar Masa Kecil (Bagian 4 dari 8 Tulisan)

Hairul Anwar, owner Goa Soekarno Pasongsongan-Sumenep

Catatan: Yant Kaiy

Menurut teman-teman bermain di kampung halamannya, Hairul Anwar sangat akrab dengan siapa saja dalam bergaul. Ia tak pernah membeda-bedakan latar belakang seorang teman. Baginya semua teman sama. Meski begitu, Hairul Anwar akan bersikap spesial terhadap teman yang lebih baik dari dirinya dalam segala hal.

Sedangkan salah satu faktor dominan yang menjadikan semua temannya senang terhadap Hairul Anwar adalah sikapnya yang jujur. Sikap jujur Hairul Anwar adalah didikan orang tuanya dalam rumah tangga. Jujur memang harus dimulai dari rumah tangga dulu. Setelah itu kejujuran akan ternatal dengan sendirinya dalam kehidupan setiap hari pada lingkungan. Orang tuanya saban hari senantiasa mengawasi Hairul Anwar dalam tiga hal. 

Pertama jujur kepada Allah. Ciri-cirinya selalu mentaati perintah Allah dimana pun dan kapan pun. Yang kedua jujur kepada diri sendiri yang bisa meningkatkan prestasi dan rasa percaya diri. Dan yang ketiga jujur kepada orang lain. Kalau orang lain mengetahui seseorang jujur, biasanya akan mengasihi. Tapi sebaliknya, orang yang berlaku tidak jujur akan ditinggalkan oleh banyak orang. Lebih miris kalau ia tertimpa musibah. Maka orang-orang tidak aka ada yang peduli padanya, karena semua menganggap yang diperbuatnya hanyalah pura-pura, meski apa yang terjadi adalah yang sebenarnya.

Ada salah seorang teman sekolah Hairul Anwar ketika di bangku SD menyatakan, kalau Hairul Anwar itu orangnya ikhlas dalam membantu kawan-kawannya. Hairul Anwar dalam beramal begitu sungguh-sungguh tanpa mengharapkan pujian dari orang lain. Pujian bukan harapannya walaupun ada orang yang memujinya. Dalam beramal dia juga begitu tekun dan rajin semata-mata karena tindakan itu adalah perintah Allah. Jelas ada yang memuji, namun pujian bukan tujuan.

Teman Hairul Anwar yang lain juga memberikan pernyataan, kalau dia tidak pernah memamerkan dan menceritakan amalnya kepada orang lain. Hairul Anwar juga tidak pernah mengeluh dalam melaksanakan tugas sesulit apa pun. Inilah bentuk ikhlas yang sebenarnya dari sosok Hairul Anwar.

Untuk teman Hairul Anwar di Madrasah Ibtidaiyah An-Najah Pasongsongan, mempunyai kesan tersendiri tentang sisi hidupnya, kalau Hairul Anwar hidupnya dijalani dengan sederhana. Tentu sederhana dalam banyak hal.

Ada banyak salah tafsir tentang hidup sederhana ini. Maka perlu sebuah pemahaman agar tidak terjerumus kedalam pengertian salah kaprah.

Pengertian sederhana dalam Al-Qur’an itu yakni, hidup diantara berlebihan dan pelit. Hidup berlebihan artinya tidak wajar atau menghambur-hamburkan sesuatu melebihi dari takaran wajar. Sedangkan pelit itu terlalu kikir dan hidupnya menjadi sengsara.

Menurut orang bijak, keuntungan hidup sederhana begitu luas dalam kehidupan di jagad raya ini. Orang yang menjalani hidup sederhana berarti ia telah mengamalkan ajaran agama atau perintah Allah dan orang tersebut mendapat pahala. Orang yang hidupnya dijalani dengan sederhana berarti ia telah mampu melawan godaan setan yang mendorong hidup bermewah-mewah. Orang yang hidup sederhana biasanya rendah hati dan disenangi banyak orang. Orang yang hidup sederhana tidak akan ditimpa sebuah penyakit gelisah. Yang lebih penting lagi, orang yang hidup sederhana tidak akan pernah mengambil harta orang lain.


Dan untuk teman mengaji Hairul Anwar mempunyai kesan, bahwa Hairul Anwar adalah anak yang sangat menghormati kedua orang tuanya.

Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p