Persiapkan Generasi agar Harta Aman
Opini: Yant Kaiy
Dari pengamatan saya sebagai orang awam, bahwa harta itu
harus dipelihara agar tidak berkurang. Tidak musnah pada generasi berikutnya. Sedia
payung sebelum hujan lebih baik ketimbang tidak sama sekali. Rupanya pepatah
kuno ini eksistensinya masih sesuai dengan keadaan jaman sekarang yang serba
instan.
Dipelihara di sini bukan disimpan dalam lemari besi,
melainkan dijadikan modal untuk pengembangan usaha. Seperti membelanjakan uang
itu untuk aset jangka panjang seraya mempersiapkan generasi berilmu. Dengan memiliki
ilmu mumpuni, seorang anak akan sangat mudah menjaga harta warisan tersebut.
Di desa sebelah tempat saya dulu bekerja ada komunitas elite yang
merupakan satu keturunan. Dulu mereka menguasai perniagaan di kecamatan tempat
tinggal saya. Kehidupan komunitas ini bertahan sampai tiga generasi. Luar biasa
memang.
Kerajaan bisnis mereka tidak hanya ada di kecamatan kami,
tapi melebar dan menyebar sampai ke tanah Jawa. Tapi roda terus berputar; ada
siang ada malam. Akhirnya kejayaan mereka tumbang juga. Pada generasi keempat
komunitas ini amburadul ekonominya. Keturunan mereka benar-benar jadi orang
miskin. Sungguh menyedihkan.
Saya menyaksikan perekonomian mereka hancur
berkeping-keping. Barang-barang berharga pun dijual untuk makan sehari-hari.
Tidak cukup itu, sebagian rumah dan tanahnya habis terjual.
Dari kaca mata saya, anak-anak mereka terlalu dimanja. Mereka
pongah dan selalu mengandalkan performance. Akhirnya anak-anaknya tidak bisa
mengembangkan bisnisnya. Mereka mabuk di siang bolong dengan bergelimangnya
harta warisan di haribaannya.
Mengaji Soal Harta
Mempersiapkan generasi dengan ilmu agar dikemudian hari tak
terlunta-lunta akan jauh lebih bijak ketimbang anak dimanja. Jangan sekali-kali
anak dicekoki fasilitas berlebih. Kalau perlu miskinkan dia walau dalam hati
tidak tega. Ajarkan dia selalu bersikap mandiri. Kira-kira begitu yang lebih
baik menurut saya. Kalau menurut Anda ada yang lebih bijak, itu jauh akan lebih
baik untuk masa depan anak Anda.
Setelah kita sudah tidak mampu lagi bekerja, maka seorang
anak akan mengambil alih semuanya. Kita tidak akan khawatir lagi lantaran ilmu
mandiri yang dimiliki akan mengantarkannya pada gerbang sukses. Ia akan terus
mengembangkan harta warisan itu sampai puncak ikhtiar sesungguhnya.
Memang harta akan mengalami pasang surut, seperti halnya air
laut. Maka sebelum jatuh, alangkah terhormatnya anak-anak dibekali ilmu guna
menapaki jalan berliku penuh onak.[]
Yant Kaiy, penjaga gawang apomadura.com
Catatan: Opini ini
saya sampaikan di warung kopi.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.