Pasongsongan, Usaha Kecil Terinfeksi Kesunyian
![]() |
Aktivitas nelayan di Pelabuhan Pasongsongan Kabupaten Sumenep |
Pasongsongan, Apoymadura.com-
Menindaklanjuti beberapa aturan yang sudah
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Kabupaten Sumenep mengumumkan beberapa opsi
tentang aturan terkait dengan menyebarnya virus corona, langkah yang dilakukan salah
satu adalah menerapkan adanya lockdown. Langkah ini memang sangat bagus karena
untuk menekan penyebaran virus corona, namun pilihan lockdown ini menimbulkan banyak
persoalan di kalangan masyarakat. Apabila ini dilakukan tentunya masyarakat harus
mengurung diri di rumah masing-masing. Namun kalangan masyarakat tentunya akan terancam penghasilan yang
dimilikinya.
1. Warung Kopi
Penjual kopi merupakan usaha kecil-kecilan yang
hanya menggantungkan pendapatannya dari hasil kopi dan jajan yang tak seberapa
nilainya. Setelah ditanya, penghasilan yang dia terima hanya mencapai 20.000-30.000
per harinya.
Karena dengan adanya dampak virus mereka tidak
boleh untuk keluar rumah dengan begitu penghasilan yang diterima setiap hari
untuk biaya hidup keluarganya sudah tidak ada. Menurutnya, apabila ini terjadi,
tindakan yang dilakukan merupakan perbuatan dosa karena sudah tidak bisa
menafkahi keluarganya.
Kalau memang boleh untuk berjualan, lantas
siapa yang akan membeli dan jelas tidak akan bertemu dengan pembeli karena
semua orang sudah terisolasi di dalam rumah.
Dia berpendapat, seandainya lockdown tetap
diterapkan artinya akan mematikan semua penghasilannya.
Bapak dan ibu penjualan kopi mengatakan, bisa
menerima adanya keputusan lockdown apabila kondisi virus sudah merebak sampai
ke tahap darurat.
2. Nelayan
Mayoritas masyarakat Pasongsongan penghasilannya
adalah nelayan, tidak mungkin akan menghilangkan pekerjaan itu karena merupakan
sumber penghasilan hidupnya.
Sang nelayan mengatakan, dia tidak bisa
mengurung diri di rumah dengan adanya virus ini. Karena menurutnya virus tidak
bisa menyerang pada tubuh yang sudah menempel dengan air garam, dan kerja dia
setiap hari berjemur di panasnya matahari, sulit untuk kena virus menurutnya.
Pekerjaan nelayan adalah satu tim, artinya kerjanya
bukan satu orang atau dua orang melainkan membutuhkan banyak orang. Jadi
rasanya sulit untuk memisahkan tim tersebut.
3.Pengendara Ojek
Sama apa yang dikatakan penjual kopi dan
nelayan. Tapi menurutnya kalau memang lockdown ini akan tetap dijadikan aturan,
setuju saja dan yang menjadi permasalahan siapa yang bertanggung jawab nafkah
anak dan istrinya. Dia juga mengatakan, pekerjaannya adalah membonceng
penumpang, sedangkan untuk berhadapan dengan orang jaraknya harus satu meter, jadi
kata dia sulit orang naik ojek bisa-bisa jalan kaki. Nasib sial katanya.
Penulis: Akhmad
Jasimul Ahyak
Editor: Yant
Kaiy
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.