Embun Pagi


Pentigraf: Yant Kaiy
Impian malam menjadi gairah pagi. Ada banyak hasrat tersembunyi tatkala langkah kaki menginjak embun di rerumputan. Ia seolah menyapaku. Aku tak mempedulikan mereka demi anak-istri. Aku harus bisa meraih impian tadi malam sebelum matahari tenggelam. Kadang ada noktah keraguan bahwa harapan akan jadi kenyataan.

Mengais rejeki saban hari, tak pernah lelah. Sejuta pengharapan dari rumah sederhanaku terlantun lewat untaian madah pada Ilahi. Selalu basah bibir ini berdzikir kepada-Nya. Karena kepada Dia kami gantungkan cita-cita.

Ketika aku pulang, mereka menyambutku dengan seutas senyum. Hilang lelah berganti gairah. Selalu begitu setiap hari. Apalagi yang mesti aku lupakan?

Pasongsongan, 26/3/2020


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

Hairus Samad Kenang Sosok Ustadz Patmo: Ulama Muda Berpandangan Jauh ke Depan

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura Kelas 3 SD di Sumenep

Jurnal Pembelajaran Mendalam dan Asesmen 2.0 (Umum) dengan Topik Pendekatan Understanding by Design dalam Perencanaan Pembelajaran

Mitos Uang Bernomer 999

Cabang Therapy Banyu Urip Pasuruan Layani Pasien Setiap Hari, Sediakan Pengobatan Gratis di Hari Ahad

Perjalanan Cinta Akhmad Faruk Mirip Sinetron, Berujung di Pelaminan untuk Kedua Kalinya

Jurnal Pembelajaran PPG Modul 2 Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai