Kalah Jabatan Menang Kejujuran

apoymadura.yant-kaiy/artis India  Ayesha Takia

Pentigraf: Yant Kaiy

Kalah dan menang adalah hal lumrah terjadi di alam fana ini. Hukum kausalitas ada dari sejak manusia diciptakan  pertamakali. Debur mengakui kalau dirinya kalah kedudukan. Ia hanyalah seorang petani miskin. Rumahnya berdinding anyaman bambu. Lantainya tanah. Lampu listrik tak bisa menjangkau rumah Debur lantaran posisinya ada di pedalaman hutan. Ia tidak mempunyai tetangga. Ia hidup dengan istri dan tiga anaknya. Kendati demikian, rumah tangga Debur terlihat harmonis.

Bukan ia menyerah kalah pada keadaan, namun ia sesungguhnya sangat menikmati karunia yang telah diberikan Sang Khalik. Berpuluh tahun dari Debur kecil hingga sekarang sudah berkepala enam lebih, tetap saja dia di rumah warisan kakeknya itu. Tak ada keinginan untuk pindah, walau ada sebidang tanah miliknya dekat jalan raya.

Bila musim hujan tiba, jalan setapak yang mengubungkan rumahnya ke jalan kampung beraspal menjadi becek. Anak-anaknya kalau mau berangkat sekolah harus  melepas sepatunya. Bahkan ketika masih duduk di bangku SD, Debur terpaksa menggendong anaknya. Ketiga anak Debur sekarang sudah tinggal di beberapa kota karena sudah memiliki jabatan. Ketika Debur diajaknya pindah, ia hanya berkata: Jagalah kejujuran!

Pasongsongan, 29/2/2020





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Madura Breaking News💥 BKN Resmi Tunda Pelaksanaan Seleksi PPPK Tahap II😭 Peserta Wajib Tahu😭🆘

KKG Gugus 02 SD Pasongsongan Gelar Rapat Rutin Bulanan

Praktik Korupsi BSPS di Sumenep Terungkap, Kades 🅱️🅾️ngkar Sistem Jual Beli yang Merugikan

Besok‼️ Penyerahan SK CPNS dan PPPK di Sumenep, Momentum Awal Pengabdian bagi Ratusan Calon ASN

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

Inspirasi Kepala Sekolah: Agus Sugianto Bangun Kedekatan dengan Murid SDN Panaongan 3😁

Workshop Deep Learning untuk Guru SD Pasongsongan👍👌 Tingkatkan Kualitas Pembelajaran🏆

Amazing‼️ SDN Panaongan III Buktikan Keterbatasan Bukan Penghalang Prestasi