Postingan

Menampilkan postingan dengan label News

Usut Tuntas Dugaan Penyimpangan Program BSPS, DPRD Sumenep Dorong Kejati Jatim

Gambar
Akhmadi Yasid [Foto: Surya] SUMENEP — Penanganan dugaan penyimpangan dalam pelaksanaan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Kabupaten Sumenep terus menjadi perhatian publik. Menyikapi perkembangan terbaru, Anggota Komisi III DPRD Sumenep, Akhmadi Yasid, mendorong Kejaksaan Tinggi Jawa Timur untuk menindaklanjuti pengakuan sejumlah pihak yang menyebut adanya aliran dana yang diduga tidak semestinya. Menurut Akhmadi, pengakuan yang disampaikan Koordinator Kabupaten (Korkab) BSPS Sumenep, Rizky Pratama, perlu mendapat perhatian serius. Dalam pernyataannya, Rizky mengindikasikan adanya distribusi dana yang diduga melibatkan beberapa elemen, mulai dari kalangan media, organisasi masyarakat, hingga sejumlah perangkat desa dan pejabat di instansi teknis terkait. “Jika informasi tersebut benar adanya, tentu ini menjadi sinyal kuat bahwa penyelidikan harus diperluas. Kami mendorong penyidik untuk mendalami lebih lanjut keterangan tersebut dan memeriksa pihak-pihak yang disebut,...

Tanamkan Karakter Baik, MPLS di SDN Padangdangan 2 Diisi Kegiatan Edukatif dan Menyenangkan

Gambar
Siswa baru SDN Padangdangan 2 [Foto: Surya] SUMENEP – Penanaman karakter baik pada siswa sejak dini jadi fokus utama SDN Padangdangan 2, Kecamatan Pasongsongan, dalam pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ini. Jumat (18/7/2025). Pada hari kelima MPLS, sekolah mengemas kegiatan dengan pendekatan menyenangkan tapi tetap mendidik, guna membiasakan siswa baru dengan nilai-nilai positif di lingkungan sekolah. Madun, S.Pd.SD, Kepala SDN Padangdangan 2, menjelaskan bahwa MPLS adalah momen strategis untuk membentuk karakter siswa sejak awal masuk sekolah.  “Kami ingin anak-anak tidak hanya mengenal lingkungan sekolah, tetapi juga mulai terbiasa dengan perilaku baik, seperti membaca doa sebelum belajar,” ujar Madun. Kegiatan hari kelima diisi dengan pembiasaan membaca doa bersama sebelum memulai pelajaran.  Bersama wali kelas 1, Yeni Alfi Laeliy, para siswa diajak mengulang kembali pentingnya memulai aktivitas belajar dengan doa sebagai bentuk membangun kedisiplin...

Sekolah Hebat: SDN Panaongan 3 Tanamkan Cinta Lingkungan Lewat Penanaman Tanaman Hias

Gambar
Antusias guru dan murid SDN Panaongan 3 tanam tanaman hias. [Foto: Surya] SUMENEP — Memasuki hari keempat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), SDN Panaongan 3, Kecamatan Pasongsongan, menggelar kegiatan bertema lingkungan hidup, Kamis (17/7/2025).  Kegiatan ini melibatkan siswa-siswi baru untuk menanam tanaman hias di Taman Kelas sebagai bentuk pembelajaran langsung, menumbuhkan rasa cinta lingkungan dan tanggung jawab sejak dini. Kepala SDN Panaongan 3, Agus Sugianto, S.Pd, yang ikut langsung mendampingi siswa dalam proses penanaman, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya bagian dari MPLS, tapi juga sarana pendidikan karakter. "Kami ingin anak-anak tidak hanya mengenal lingkungan sekolah, tapi juga belajar mencintai dan merawatnya. Dengan menanam sendiri, mereka belajar tanggung jawab dan peduli pada lingkungan sekitar," ujarnya. Para guru juga terlibat aktif, mulai dari menyiapkan pot, tanah, hingga bibit tanaman.  Suasana gotong-royong dan kebersamaan terasa ku...

Jembatan Angsono Kini Tak Lagi Seram: Terang Benderang Berkat 4 Lampu dari Orang Baik

Gambar
Suasana malam Jembatan Sungai Angsono. [Foto: Surya] SUMENEP - Siapa yang tak kenal Jembatan Sungai Angsono? Jembatan yang menghubungkan Desa Pasongsongan dan Desa Panaongan di Kecamatan Pasongsongan ini dulu dikenal sebagai lokasi yang gelap gulita, sepi, dan cukup menyeramkan.  Tak ada satu pun bangunan rumah di sekitarnya, hanya lambaian pohon kelapa, suara jangkrik, dan bisik-bisik kekhawatiran warga. Tapi kini, suasana mencekam itu berubah drastis. Empat lampu—dua di sisi timur, dua di sisi barat—telah dipasang dan menyinari Jembatan itu dengan terang benderang.  Tak hanya mengusir gelap, cahaya ini juga mengusir rasa takut dan membuka jalan bagi rasa aman.  Lokasi yang sebelumnya rawan tindak kejahatan kini perlahan jadi ruang publik yang lebih ramah. Uniknya, meski dulunya gelap, jembatan ini cukup ramai di malam hari.  Banyak warga memancing dari atas jembatan, karena memang ikan di bawahnya melimpah.  Tapi sayangnya, mereka memancing dalam suasana waswa...

Sekretaris KKKS Pasongsongan Galang Donasi untuk Guru Honorer Sakit Jantung

Gambar
Dari kiri: Bambang Sutrisno, Pak Akbar, dan Agus Sugianto. [Foto: Surya] SUMENEP– Sekretaris Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) Kecamatan Pasongsongan, Agus Sugianto, menginisiasi penggalangan dana untuk membantu Pak Akbar. Status Pak Akbar saat ini adalah guru honorer Pendidikan Agama Islam di SDN Soddara 2 Kecamatan Pasongsongan yang tengah menderita sakit jantung. Bantuan yang terkumpul diserahkan langsung oleh Agus Sugianto kepada Pak Akbar di kediamannya. Disaksikan Bambang Sutrisno Kepala SDN Soddara 2. Selasa (9/7/2025).  “Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak. Semoga amal baik bapak/ibu mendapatkan balasan yang lebih baik,” ujar Pak Akbar dengan haru. Sementara Agus Sugianto mengungkapkan, bahwa Inisiatif ini mendapat dukungan luas dari beberapa kepala sekolah di Kabupaten Sumenep dan para guru di wilayah Kecamatan Pasongsongan. "Hal ini menjadi bentuk nyata solidaritas dan empati di kalangan para pendidik. Terima kasih atas segala bentuk atensi Bapak/i...

KKKS Pasongsongan Buka Donasi untuk Bapak Akbar, Guru PAI yang Alami Penyakit Jantung

Gambar
Dari kiri: Bambang Sutrisno, Bapak Akbar, dan Agus Sugianto. [Foto: Surya] SUMENEP — Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) Kecamatan Pasongsongan menunjukkan solidaritas dan kepeduliannya dengan membuka open donasi untuk Bapak Akbar, seorang guru honorer Pendidikan Agama Islam (PAI) di SDN Soddara 2, yang tengah berjuang melawan penyakit jantung. Selasa (8/7/2025).  Bapak Akbar sebelumnya dilarikan ke rumah sakit di Surabaya akibat serangan jantung dan harus menjalani operasi.  Saat ini, kondisi kesehatannya mulai membaik, tapi ia masih harus menjalani serangkaian perawatan lanjutan di Surabaya. Sebagai bentuk empati dan dukungan, KKKS Kecamatan Pasongsongan menggalang dana dari para kepala sekolah dan guru di wilayah tersebut, bahkan turut melibatkan sejumlah kepala sekolah dari berbagai kecamatan di Kabupaten Sumenep. Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan oleh Agus Sugianto selaku Sekretaris KKKS Kecamatan Pasongsongan.  Ia didampingi Bambang Sutrisno, Kepala SDN ...

KKKS Pasongsongan Buka Donasi untuk Bapak Akbar, Guru Honorer PAI yang Derita Penyakit Jantung

Gambar
Dari kiri: Bambang Sutrisno, Bapak Akbar, dan Agus Sugianto. [Foto: Surya] SUMENEP — Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) Kecamatan Pasongsongan menunjukkan kepeduliannya dengan membuka open donasi untuk Bapak Akbar, seorang guru honorer Pendidikan Agama Islam (PAI) di SDN Soddara 2, Kecamatan Pasongsongan, yang tengah berjuang melawan penyakit jantung. Selasa (8/7/2025).  Bapak Akbar sebelumnya mengalami serangan jantung dan dilarikan ke rumah sakit di Surabaya.  Ia harus menjalani operasi untuk menstabilkan kondisinya. Saat ini, kesehatannya sudah menunjukkan kemajuan, tapi ia masih harus menjalani perawatan lanjutan di rumah sakit yang sama. Sebagai bentuk empati, KKKS Kecamatan Pasongsongan menggalang donasi dari para kepala sekolah di wilayah tersebut, bahkan turut melibatkan beberapa kepala sekolah dari luar kecamatan di Kabupaten Sumenep. Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis oleh Agus Sugianto, Sekretaris KKKS Pasongsongan, yang didampingi oleh Bambang Sutrisno,...

Honorer R4 dan Ketidakpastian Penataan ASN 2024

Gambar
Penataan ASN tahun 2024 yang difokuskan pada tenaga honorer terverifikasi, sesuai UU Nomor 20 Tahun 2023, membawa harapan baru bagi para honorer.  Tapi tidak demikian dengan mereka yang berstatus honorer R4, masih belum jelas.  Mereka belum mendapat kepastian apakah akan diangkat sebagai PPPK atau justru dikesampingkan. Di Kabupaten Sumenep, banyak honorer R4 dan THK 2 yang tidak lolos seleksi PPPK 2024.  Mayoritas dari mereka berusia 50 tahun ke atas, yang tentu kesulitan bersaing secara kompetitif meski telah lama mengabdi. Kebijakan penataan ASN perlu lebih berpihak dan adil.  Pemerintah tidak cukup hanya melakukan verifikasi, tapi wajib memberikan solusi nyata, terutama bagi honorer yang sudah mendekati usia pensiun dan belum mendapatkan status yang pasti. [Surya]