Sarana dan Prasarana Sekolah Memprihatinkan, DPKS Serukan Perhatian Serius Pemerintah🔥
![]() |
Kepala Disdik Sumenep bersama DPKS. [Foto: Surya] |
Kondisi sarana dan prasarana sekolah di Kabupaten Sumenep saat ini menyisakan keprihatinan mendalam. Rabu (25/6/2025).
Banyak gedung sekolah tak layak huni, bahkan membahayakan keselamatan peserta didik.
Sebuah realita pahit yang diungkap langsung oleh Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS), Mulyadi, M.Pd, dalam acara Kolaborasi Pendamping Satuan Pendidikan dengan Komite dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan.
Acara yang dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Sumenep tersebut digelar di Gedung Graha STKIP PGRI Sumenep.
Menurut Mulyadi, DPKS bukanlah lembaga eksekutor yang bisa langsung memperbaiki kondisi tersebut.
DPKS hanya bisa memberikan rekomendasi dan mendorong pihak terkait untuk segera bertindak.
Tapi sayangnya, perhatian yang diberikan pemerintah terhadap sarana dan prasarana pendidikan, terutama di kepulauan, masih sangat minim.
Hal ini tentu jadi alarm bagi semua pihak yang peduli terhadap masa depan pendidikan.
Sekolah seharusnya jadi tempat yang aman, nyaman, dan layak untuk tumbuh kembang anak-anak bangsa.
Tapi ketika atap sekolah bocor, tembok retak, bahkan lantai nyaris roboh, bagaimana kita bisa berharap proses belajar mengajar berjalan maksimal?
Ironisnya, masalah ini kerap kali tenggelam di tengah hiruk pikuk kebijakan pendidikan yang lebih menekankan pada kurikulum dan standar akademik.
Padahal, tanpa infrastruktur yang memadai, sebaik apa pun kurikulumnya, tak akan memberi dampak maksimal.
Sudah saatnya pemerintah daerah -baik eksekutif maupun legislatif - memprioritaskan anggaran untuk memperbaiki dan membangun sarana pendidikan yang layak.
Tak cukup hanya membangun gedung baru, perawatan rutin dan pengawasan berkala terhadap infrastruktur pendidikan juga harus jadi agenda tetap.
DPKS, dalam hal ini, telah menjalankan fungsinya sebagai mitra strategis pemerintah di bidang pendidikan.
Suara keprihatinan yang disampaikan Mulyadi mewakili jeritan para guru, siswa, dan orang tua yang selama ini terabaikan.
Kolaborasi antara pendamping satuan pendidikan, komite sekolah, dan lembaga seperti DPKS harus diperkuat.
Tapi kolaborasi saja tak cukup jika pemerintah tak kunjung mendengar.
Pendidikan bukan sekadar angka dalam laporan tahunan. Ia adalah pondasi masa depan.
Jika kita mengabaikan keselamatan dan kenyamanan peserta didik hari ini, kita sedang mempertaruhkan masa depan generasi yang akan datang. [Surya]
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.