Pengawas Bina SD Sampaikan Keresahan Soal Sarpras dan Mutasi Guru di Rembuk Pendidikan🔥

Dpks dan diknas
Rembuk Pendidikan yang digelar Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep. [Foto: Surya]

SUMENEP — Kelompok pengawas bina SD menyuarakan keresahan mereka terhadap berbagai persoalan yang dialami banyak sekolah dasar di sejumlah kecamatan, baik di wilayah daratan maupun kepulauan. Rabu (25/6/2025). 

Penyampaian itu dituangkan dalam forum Rembuk Pendidikan yang digelar Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS), bertempat di Gedung Graha STKIP PGRI Sumenep.

Dalam forum tersebut, para pengawas mengungkapkan kekhawatiran serius terkait kondisi sarana dan prasarana sekolah yang memprihatinkan. 

Banyak gedung sekolah mengalami kerusakan berat, tapi tak kunjung direhabilitasi. 

Padahal, kondisi tersebut membahayakan keselamatan siswa dan guru dalam kegiatan belajar-mengajar.

Tapi, upaya rehabilitasi sering terhambat oleh regulasi. 

Berdasarkan aturan yang berlaku, sekolah dengan jumlah siswa kurang dari 60 orang tidak bisa diusulkan untuk rehap. 

Kebijakan ini dinilai tidak berpihak pada sekolah-sekolah kecil, terutama yang berada di wilayah pelosok dan kepulauan, yang secara geografis dan demografis memang mengalami keterbatasan.

"Kami sangat prihatin. Banyak sekolah rusak berat tapi tak bisa diperbaiki karena regulasi. Anak-anak dan guru harus tetap belajar dalam kondisi yang tidak layak," ujar salah satu pengawas saat menyampaikan pendapatnya di forum.

Selain itu, mereka juga menyoroti persoalan mutasi guru yang dianggap sering tidak mempertimbangkan kebutuhan sekolah yang ditinggalkan. 

Banyak sekolah kekurangan guru akibat mutasi, tapi tidak disertai penempatan pengganti secara cepat dan tepat.

"Mutasi guru yang tidak terkendali ini menimbulkan kesenjangan. Sekolah yang sudah kekurangan guru malah ditinggalkan begitu saja," tambahnya.

Para pengawas berharap, melalui forum Rembuk Pendidikan ini, suara mereka bisa menjadi perhatian serius bagi para pengambil kebijakan, baik di tingkat daerah maupun pusat. 

Mereka menegaskan bahwa mutu pendidikan amat ditentukan oleh kondisi sarana yang memadai dan ketersediaan tenaga pendidik yang cukup.

Rembuk Pendidikan ini jadi ruang dialog terbuka bagi seluruh pemangku kepentingan pendidikan di Sumenep untuk mencari solusi bersama dalam meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di daerah-daerah yang masih tertinggal secara infrastruktur dan SDM. [Surya]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Najma Fairus Bikin Haru di Acara Perpisahan SDN Padangdangan 2🔥

Pisah Kenang Siswa Kelas VI SDN Pasongsongan 1: Pentas Seni yang Spektakuler dan Mengagumkan🔥

Wali Murid dan Guru Bersinergi Sukseskan Acara Pelepasan Siswa Kelas VI SDN Padangdangan 2💪

Pelepasan 1000 Merpati Tandai Dimulainya Haflatul Imtihan di Pesantren Annidhamiyah

Pelepasan Siswa Kelas VI SDN Padangdangan 2 Berlangsung Meriah🔥

Upacara Pembukaan Perkemahan Sataretanan (Perkasa): Sambutan Kamabigus🔥

Grand Opening Haflatul Imtihan 2025‼️ Menyemai Prestasi, Merawat Tradisi di Pondok Pesantren Annidhamiyah🔥

Pagelaran Akhiru Sanah LP Ma'arif NU Pasongsongan Digelar di Pelabuhan🔥