CERITA ANAK: Nyai Agung Madiya, Panglima Perang Pemberani dari Sumenep

Fiksi sejarah

Pada abad ke-17 masehi, di sebuah kerajaan yang damai di Pulau Madura, hiduplah seorang perempuan pemberani bernama Nyai Agung Madiya. 

Ia dikenal sebagai wanita bijaksana dan tangguh, ahli dalam strategi perang serta ilmu bela diri. 

Suatu hari, Raja Sumenep, Bindara Saod, menerima permintaan bantuan dari Kerajaan Islam Aceh yang sedang berjuang melawan penjajah Belanda.

Raja Sumenep pun memanggil Nyai Agung Madiya.

"Nyai, Aceh membutuhkan bantuan kita. Aku percayakan kau memimpin pasukan kita untuk membantu mereka," kata Raja.

Dengan tekad bulat, Nyai Agung Madiya menjawab, "Saya siap, Paduka. Akan saya bawa pasukan kita menuju kemenangan!"

Singkat cerita, berlayarlah Nyai Agung Madiya bersama pasukannya menuju Aceh. Di sana, mereka bergabung dengan pejuang Aceh melawan Belanda. 

Dengan kecerdikan dan keberaniannya, Nyai Agung Madiya memimpin serangan yang membuat Belanda kewalahan. 

Pasukannya bertempur dengan gagah berani, dan akhirnya, kemenangan pun diraih!

Setelah pertempuran usai, Nyai Agung Madiya dan pasukannya kembali ke Sumenep. 

Selain membawa kemenangan, mereka juga membawa sebuah hadiah berharga dari Aceh: tradisi Zikir Samman, sebuah amalan zikir yang indah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Zikir Samman pun diajarkan kepada masyarakat Sumenep. Hingga kini, tradisi itu tetap hidup dan dilestarikan, terutama di sekitar makam Nyai Agung Madiya di Dusun Pakotan, Desa Pasongsongan, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep.

Nyai Agung Madiya dikenang sebagai sosok pahlawan wanita yang berani, cerdas, dan taat beribadah. 

Kisahnya mengajarkan kita bahwa keberanian dan keimanan bisa membawa kemenangan, baik di medan perang maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Hingga kini, di makamnya, zikir Samman masih terdengar, mengingatkan kita akan jasa-jasanya yang abadi. [Surya]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

SMPN 1 Pasongsongan Perkenalkan Program Pendidikan kepada Siswa SDN Panaongan 3 dalam Sosialisasi Penerimaan Siswa Baru

Pelepasan 1000 Merpati Tandai Dimulainya Haflatul Imtihan di Pesantren Annidhamiyah

Herbal Gondowangi Bondowoso Beri Bantuan Sepatu Olahraga ke Siswa SDN Panaongan 3 Sumenep yang Berlokasi di Desa Terpencil💥

Penyembelihan Hewan Qurban di Pendopo Therapy Banyu Urip Berlangsung Lancar🔥

Miris‼️ Warga Pasongsongan Merasa Khawatir, Jembatan Sungai Angsono Masih Gelap Gulita😎

Grand Opening Haflatul Imtihan 2025‼️ Menyemai Prestasi, Merawat Tradisi di Pondok Pesantren Annidhamiyah🔥

Herbal Gondowangi Bondowoso Berikan Bantuan Sepatu Olahraga untuk Siswa SDN Panaongan 3 Sumenep🔥