Langsung ke konten utama
Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 6 SD Semester Genap 2024
Kemarau
Pada
salah sebuah desa kecil yang berlokasi di daerah pedalaman, terdapat sebuah
komunitas yang telah lama menghadapi tantangan kekeringan saat musim kemarau
tiba.
Warga
desa tersebut, dipimpin oleh salah seorang pemuda bernama Andi, bersama-sama
berusaha menemukan solusi untuk mengatasi masalah kekeringan yang seringkali
dialami dalam kehidupan mereka.
Andi
sadar bahwa salah satu kunci utama untuk menghadapi kekeringan adalah
pemanfaatan air secara efisien. Dengan bantuan penduduk desa lainnya, mereka
mulai mengembangkan berbagai inovasi untuk mengumpulkan dan menggunakan air
dengan lebih bijak.
Pertama-tama,
mereka membangun sistem pengumpulan air hujan yang efisien. Setiap rumah di
desa dilengkapi dengan tangki air yang besar untuk menampung air hujan.
Air
hujan yang tertampung kemudian digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti
memasak, mandi, dan membersihkan rumah. Dengan demikian, mereka bisa mengurangi
ketergantungan pada sumber air permukaan yang cenderung menipis selama musim
kemarau.
Selain
itu, Andi dan timnya juga menggalakkan penggunaan teknologi irigasi tetes untuk
pertanian mereka. Mereka memasang sistem irigasi yang mengalirkan air secara
langsung ke akar tanaman dengan tetesan-tetesan kecil.
Dengan
cara ini, air dapat digunakan secara efisien tanpa pemborosan, dan tanaman
tetap mendapatkan pasokan air meskipun saat kemarau panjang.
Selain
itu, Andi juga mengajak warga desa agar melakukan reboisasi di sekitar sumber
air dan sungai. Mereka menanam pohon-pohon yang tahan kekeringan di sekitar area
aliran sungai untuk membantu menjaga kelembaban tanah dan mengurangi penguapan
air.
Berkat
upaya keras mereka, desa tersebut berhasil mengurangi dampak kekeringan yang
biasanya melanda saat musim kemarau. Mereka belajar untuk menggunakan air
secara bijak dan efisien, serta memanfaatkan teknologi yang tepat untuk
mengatasi tantangan lingkungan yang mereka hadapi.
Kini,
desa itu menjadi contoh bagi komunitas lain dalam pencegahan kekeringan dan
pemanfaatan air yang berkelanjutan.
Jawab dengan uraian pertanyaan
berikut ini sesuai dengan cerita di atas!
1.
Jelaskan tindakan yang dilakukan oleh Andi dan warga desa dalam menghadapi
masalah kekeringan!
Jawaban:
Andi
dan warga desa melakukan berbagai tindakan untuk menghadapi masalah kekeringan.
Mereka membangun sistem pengumpulan air hujan di setiap rumah, memasang
teknologi irigasi tetes untuk pertanian, dan melakukan reboisasi di sekitar
sumber air dan sungai. Semua ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada
sumber air permukaan dan memastikan penggunaan air yang efisien.
2.
Seberapa penting pemanfaatan air hujan dalam upaya mengatasi persoalan kekeringan?
Jawaban:
Pemanfaatan
air hujan penting karena dapat menjadi sumber air alternatif saat musim kemarau
panjang. Dengan mengumpulkan air hujan, kita dapat mengurangi ketergantungan
pada sumber air permukaan yang cenderung menipis selama musim kemarau. Selain
itu, penggunaan air hujan juga membantu dalam menjaga keberlanjutan lingkungan
dan mengurangi dampak negatif terhadap ekosistem alami.
3.
Bagaimana teknologi irigasi tetes dapat membantu dalam mengatasi kekeringan?
Jawaban:
Teknologi
irigasi tetes membantu dalam mengatasi kekeringan dengan cara mengalirkan air
secara langsung ke akar tanaman dengan tetesan-tetesan kecil. Hal ini
memungkinkan penggunaan air secara efisien tanpa pemborosan, dan tanaman tetap
mendapatkan pasokan air meskipun saat kemarau panjang. Dengan demikian,
teknologi ini membantu menjaga produktivitas pertanian dan ketahanan pangan di
tengah kondisi lingkungan yang keras.
4.
Apa manfaat melakukan reboisasi di sekitar sumber air dan sungai?
Jawaban:
Melakukan
reboisasi di sekitar sumber air dan sungai memiliki beberapa manfaat. Pertama,
pohon-pohon yang ditanam dapat membantu menjaga kelembaban tanah dengan
menyerap air dan mengurangi penguapan. Kedua, akar pohon dapat menahan erosi
tanah dan mengurangi risiko banjir. Terakhir, reboisasi juga membantu dalam
menjaga keanekaragaman hayati dan keberlanjutan lingkungan secara keseluruhan.
5.
Mengapa desa tersebut menjadi contoh bagi komunitas lain dalam pencegahan
kekeringan?
Jawaban:
Desa
tersebut menjadi contoh bagi komunitas lain dalam pencegahan kekeringan karena
berhasil mengatasi masalah kekeringan dengan berbagai inovasi dan upaya nyata.
Mereka tidak hanya mengandalkan sumber air permukaan, tetapi juga memanfaatkan
air hujan, menggunakan teknologi irigasi yang efisien, dan melakukan reboisasi
untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. Dengan demikian, desa tersebut
memberikan inspirasi dan pelajaran berharga bagi komunitas lain dalam
menghadapi tantangan kekeringan yang serupa.[]