Langsung ke konten utama

Kabupaten Sumenep: Mengapa Masih Tersebut sebagai Kota Termiskin ke-3 di Jawa Timur

Migas kabupaten sumenep

Kabupaten Sumenep dikenal sebagai Kota Keris yang terletak di ujung timur pulau Madura, Jawa Timur.

Sumenep memiliki potensi ekonomi yang sangat besar. 

Salah satu sumber kekayaan utamanya adalah sektor minyak dan gas (migas) yang berlimpah. 

Namun, meskipun memiliki aset berharga ini, Sumenep masih menempati peringkat ketiga dalam daftar kota termiskin di Jawa Timur. 

Berikut adalah beberapa alasan mengapa hal ini terjadi:

Distribusi Kekayaan yang Tidak Merata

Meskipun terdapat kekayaan migas yang signifikan di Sumenep, distribusi kekayaan tersebut ada kemungkinan tidak merata di seluruh masyarakat. 

Hal ini bisa disebabkan oleh faktor seperti kepemilikan lahan dan perusahaan migas yang mengoperasikan fasilitas di daerah tersebut. Sebagian besar keuntungan dari migas mungkin tidak mencapai seluruh penduduk Sumenep.

Keterbatasan Infrastruktur

Infrastruktur yang terbatas, seperti jalan dan sarana transportasi, dapat menjadi hambatan dalam mengoptimalkan potensi ekonomi daerah. 

Keterbatasan infrastruktur dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan akses ke pasar yang lebih luas.

Ketergantungan pada Sektor Tertentu

Ketergantungan pada sektor migas dapat membuat Sumenep rentan terhadap fluktuasi harga minyak dunia. 

Ketika harga minyak turun, hal ini dapat berdampak negatif pada perekonomian Sumenep, terutama jika tidak ada diversifikasi ekonomi yang cukup kuat.

Masalah Sosial dan Pendidikan

Masalah sosial dan pendidikan, seperti tingkat kemiskinan, tingkat pendidikan yang rendah, dan akses terbatas ke layanan kesehatan, juga dapat berdampak negatif pada kemiskinan di Sumenep. 

Untuk mengurangi tingkat kemiskinan, perlu ada investasi dalam pendidikan dan pelayanan sosial.

Rendahnya Kesadaran tentang Potensi Ekonomi

Mungkin juga ada kurangnya kesadaran tentang potensi ekonomi yang dimiliki oleh Kabupaten Sumenep. 

Masyarakat dan pemerintah daerah dapat bekerja sama untuk mengidentifikasi peluang ekonomi lainnya di samping migas, seperti sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata.

Dalam upaya mengatasi permasalahan ini, diperlukan kerja sama antara pemerintah, perusahaan migas, dan masyarakat Sumenep. 

Pengembangan ekonomi yang berkelanjutan, diversifikasi sektor ekonomi, dan peningkatan akses pendidikan serta pelayanan sosial adalah beberapa langkah yang dapat membantu Sumenep mengurangi statusnya sebagai salah satu kota termiskin di Jawa Timur. [kaiy]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p