Langsung ke konten utama

Memanfaatkan Hasil Tangkap Ikan Melimpah: Cara Memproduksi Ikan Sarden

Nelayan pasongsongan
apoymadura.com  - Fenomena melimpahnya hasil tangkap ikan nelayan purse seine di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Pasongsongan memang sangat luar biasa. Melimpah dan murah. Sabtu (2/9/2023). 

Biasanya perahu nelayan Pasongsongan mendarat di PPI sekitar pukul 9 siang. Para pedagang ikan sudah menunggu satu jam sebelumnya. 

Banyak pula para pembeli dari luar daerah Pasongsongan memenuhi pelabuhan terbesar di Madura tersebut. Ada yang untuk dikonsumsi sendiri dan ada pula dari mereka untuk dijual kembali. 

Ketika hasil tangkap ikan nelayan melimpah, otomatis harga ikan di pelabuhan tersebut sangat murah, mengikuti pasar. 

Untuk meningkatkan kesejahteraan para nelayan, sejatinya ada ketetapan harga jenis ikan tertentu per kilogramnya. Sehingga para nelayan tidak ada yang dirugikan. Minimal saling diuntungkan. 

Nelayan Pasongsongan Sumenep

Akibatnya para pedagang banyak yang diuntungkan karena mereka bisa mengalkulasi antara biaya pengiriman ikan ke pabrik dan harga belinya. 

Melihat kenyataan ini perlu adanya upaya pemanfaatan hasil tangkap ikan menjadi barang olahan. Bukan dijual barang mentahnya. 

Pemanfaatan Hasil Olahan

Kabupaten Sumenep di Pulau Madura, Indonesia, dikenal dengan keindahan pesisirannya yang kaya akan sumber daya laut. 

Salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Sumenep adalah Kecamatan Pasongsongan, yang terkenal karena hasil tangkap ikan yang melimpah. 

Salah satu cara yang umum digunakan untuk memanfaatkan sumber daya laut yang berlimpah ini adalah dengan memproduksi ikan sarden. 

Hasil tangkap ikan nelayan purse seine

Berikut adalah panduan tentang cara memproduksi ikan sarden di Kecamatan Pasongsongan.

Bahan-bahan yang Diperlukan:

1. Ikan Segar: Pilih ikan yang segar dan berkualitas, seperti ikan pelagis seperti ikan kembung, ikan sardine, atau ikan tuna.

2. Bumbu-Bumbu: Anda akan membutuhkan bahan seperti garam, merica, bawang putih, bawang merah, cabai, dan minyak goreng.

2. Botol atau Kaleng: Siapkan wadah seperti botol atau kaleng yang bersih dan steril untuk mengemas sarden.

Langkah-langkah Produksi:

Pembersihan Ikan: Bersihkan ikan dengan baik. Buang sisik, insang, dan isi perutnya. Cuci ikan dengan air bersih dan tiriskan.

Perebusan: Rebus ikan dalam air garam selama beberapa menit hingga ikan matang. Ini membantu untuk menghilangkan bau amis dan membantu ikan menjadi lebih tahan lama.

Pengolahan Bumbu: Sementara ikan direbus, persiapkan bumbu dengan cara menggoreng bawang putih, bawang merah, dan cabai dalam minyak hingga harum. Tambahkan garam dan merica sesuai selera.

Pengisian Wadah: Setelah ikan matang dan bumbu sudah siap, masukkan ikan ke dalam wadah (botol atau kaleng) secara rapat. Tuangkan bumbu yang telah Anda persiapkan ke dalam wadah hingga ikan tertutupi dengan baik.

Pemanasan dan Penutupan: Panaskan minyak hingga cukup panas dan tuangkan minyak panas ke dalam wadah dengan hati-hati untuk menghindari kontaminasi. Segera tutup wadah rapat-rapat.

Pembekuan (Opsional): Jika Anda ingin menyimpan sarden untuk jangka waktu yang lebih lama, pertimbangkan untuk membekukannya. Ini akan membantu mempertahankan kualitas sarden lebih lama.

Nelayan Pasongsongan Kabupaten Sumenep

Penutup

Memproduksi sarden dari hasil tangkapan ikan yang melimpah di Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, adalah cara yang baik untuk memanfaatkan sumber daya laut yang melimpah di daerah tersebut. 

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat menghasilkan sarden yang lezat dan tahan lama untuk dinikmati oleh masyarakat setempat dan dijual sebagai produk olahan ikan. 

Selain itu, ini juga dapat menjadi peluang bisnis yang menguntungkan bagi para produsen lokal. [kaiy]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p