Langsung ke konten utama

Gerak Jalan dan Sarapan Pagi

 

Cerita anak

Cerita Anak: Yant Kaiy

Pengantar Penulis:

Selamat datang di dunia ajaib di mana petualangan salah seorang murid yang tidak memperhatikan anjuran gurunya. Pagi ini kita bertemu dalam kisah "Gerak Jalan dan Sarapan Pagi." 

Dalam buku ini, anak-anak akan diajak untuk mengikuti cerita Sadar yang ikut lomba gerak jalan. 

Mereka akan belajar tentang pentingnya gerakan fisik dan sarapan pagi melalui kisah yang penuh warna dan ceria.

Buku ini tidak hanya akan menghibur, tetapi juga memberikan pesan moral dan tentang gaya hidup sehat. 

Mari bergabung bersama Sadar, murid kelas IV pada salah sebuah Sekolah Dasar (SD) Negeri. Selamat membaca!


01

Sadar duduk di bangku SD kelas 4. Tubuhnya kekar mirip ayahnya. Matanya bulat, rambutnya ikal. Ayahnya seorang nelayan. 

Kalau sore hari, Sadar bersama teman-temannya bermain sepak bola di pantai. Rumahnya berada di kawasan padat penduduk pesisir pantai. 

Sebelum matahari terbenam, Sadar bergegas pulang karena ia harus mandi dan pergi mengaji. Menimba ilmu agama sebagai bekal masa depan. 


02

Agustus tahun ini, Sadar dipilih oleh gurunya jadi salah satu anggota regu gerak jalan. Ia sangat senang karena ini baru pertama kalinya.

"Perhatikan kata ibu, mulai sekarang kamu jangan tidur larut malam," saran ibunya.

"Baik, Bu," jawab Sadar sekenanya. 

"Jaga kesehatan itu sangat penting," tambah ibunya. 


03

Tiap hari Sadar dan teman-temannya melaksanakan latihan gerak jalan di jalan perkampungan dekat sekolahnya. 

"Anak-anakku tercinta. Lomba gerak jalan 17 Agustus tinggal dua hari lagi. Kalau kalian habis pulang sekolah, langsung istirahat ya! Makan yang cukup dan tidur jangan sampai larut malam," pesan Pak Zainudin sebelum para murid pulang. 

Pak Zainudin adalah guru yang sabar dalam membina para murid tiapkali latihan gerak jalan. Ia dibantu beberapa guru lainnya. 

"Dan ingat, sebelum lomba, kalian jangan lupa sarapan pagi," ucap Pak Zainudin mengingatkan. 


04

Lomba gerak jalan akan dimulai pukul 06.00 WIB. Sadar bangun agak kesiangan, pukul 05.30 WIB. 

Ibunya sudah membangunkan Sadar sebelum berangkat ke pasar, karena kedua orang tua Sadar harus berbelanja kebutuhan sehar-hari. 

Sadar sudah bangun dan kedua orang tuanya pergi ke pasar. 

Karena masih mengantuk, Sadar masuk ke kamarnya lagi. Ia tidur kembali. 


05

Ketika ibunya pulang dari pasar, ia terperanjat kaget demi melihat anaknya masih tidur. 

"Ayo, segera mandi dan cepat berpakaian!" pintas ibunya yang baru dari pasar. 

Ternyata Sadar tidur agak larut malam. Itu karena ia lagi asyik bermain game di hape android milik kakaknya. 

Kebiasaan kurang baik ini dilakukan Sadar karena dirinya merasa masih sehat dan kuat. 

Rupanya Sadar tidak mengindahkan anjuran para guru dan kedua orang tuanya. 


06

Sadar tidak sempat sarapan di rumahnya. Ia diantar ayahnya ke tempat lomba gerak jalan. Rencananya akan sarapan di tempat lomba, tapi regu gerak jalannya sudah mau diberangkatkan pihak panitia. Ia tak punya waktu lagi untuk sarapan. 

"Kamu kelihatannya tidak enak badan, ya?" tanya Pak Zainudin. 

"Saya baik-baik saja," ujar Sadar berbohong dengan sikap pura-pura sehat. 


07

Benar saja, regu gerak jalan baru masuk di satu kilometer pertama, Sadar ambruk dan tidak bisa melanjutkan lomba. Teman-temannya segera membopongnya ke pinggir jalan raya dan ditidurkan di rumah seorang warga. 

Para guru segera melarikan Sadar ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama. 


08

Kendati regu gerak jalan kurang satu orang, namun mereka tetap melanjutkan lomba gerak jalan hingga akhir. 

Dan bisa ditebak, regu gerak jalan Sadar dinyatakan tidak punya harapan untuk masuk juara. 


09

Sadar mulai membuka matanya setelah 3 jam kemudian. Ia tampak berbaring lemas didampingi kedua orang tuanya. Botol infus  menggantung di sisi tempat tidurnya. 

Cairan infus tersebut mengalir ke dalam tubuhnya. 

Ia melihat sekelilingnya dengan pandangan kabur. Kedua orang tua Sadar segera menenangkannya. 

Ibunya memanggil salah seorang perawat jaga yang lagi bertugas. Sang perawat segera memeriksa kondisi tubuh Sadar. 


10

Keesokan harinya Sadar diperbolehkan pulang. Walau begitu dokter menyarankan agar Sadar memperbanyak istirahat di rumah. Inilah risiko bagi anak yang mengabaikan anjuran para guru dan kedua orang tua. 


11

"Andai saja Sadar mengindahkan imbauan para guru, kami yakin regu gerak jalan sekolah kita pasti keluar sebagai pemenang," ucap Pak Zainudin dalam kata sambutannya di depan para guru dan muridnya. 

Dalam upacara rutin hari Senin tersebut, Pak Zainudin menekankan pentingnya para murid untuk sarapan pagi. 

"Kejadian Sadar dalam lomba gerak jalan kemarin mengingatkan kita untuk memperhatikan tentang pentingnya sarapan pagi," imbuh Pak Zainudin. 


12

Sejak peristiwa tragis tersebut, Sadar dan seluruh teman-temannya tidak tidur larut malam lagi. Mereka sebelum berangkat sekolah juga tidak lupa sarapan pagi. []

Pasongsongan, September 2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p