Mendung Berarak



Pentigraf: Yant Kaiy

Sontak dendamku mencair demi melihatnya tak bisa berbuat apa-apa lagi. Pilu berbaur iba menyapu bersih butir-butir congkak. Inilah hakikat hidup. Kemenangan hanya sesaat menghinggapi langkah diri. Aku tak bisa melontarkan kata-kata di hadapannya.

Diatas kursi roda ia didorong oleh anak perempuannya menuju acara bakti sosial: Pengobatan tradisional gratis. Ia menyapaku begitu lirih. Hampir tak terdengar. Tangannya tak bisa digerakkan. Dulu ia sering menggendongku.

Setelah basa-basi sebentar, aku segera meninggalkan mereka. Dari ujung mata dapat kutangkap, bahwa ia ingin berbicara banyak.[]

Pasongsongan, 25/11/2021



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura Kelas 3 SD di Sumenep

Surajiya dan Juan Dali: sebuah Enigma dan Anak Kecil yang Mewarnai Langit

Mitos Uang Bernomer 999

LPI Nurul Ilmi Gelar Peringatan Hari Guru Nasional 2025 dengan Baca Yasin, Tahlil, dan Doa Bersama

Jurnal Pembelajaran Mendalam dan Asesmen 2.0 (Umum) dengan Topik Pendekatan Understanding by Design dalam Perencanaan Pembelajaran

Contoh Jurnal PPG Modul 1 Pembelajaran Sosial Emosional, dengan Topik Pentingnya Collaborative, Social, and Emotional Learning (CASEL)

Jurnal Pembelajaran PPG Modul 2 Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai