Antologi Puisi “Kemarau Hati” (3)



Puisi: Yant Kaiy

Terbalut Gundah

sering kuberjalan tanpa tujuan

menghitung langkah sedih

tubuh kerdilku tak berdaya

memendam balutan resah

lantas banyak kuingin paparkan

dalam rangkuman doa malam

lahir dari persaingan iri

jika hanya untuk hidup

binatang bisa pakai hukum rimba

tapi kita berakal dan berbudi

 

tak ingin kepedihan terus mendera

acapkali jatuh-bangun

entah sampai kapan kumandiri

atau dosa-dosaku tempo dulu?

bukankah Tuhan menyatu di jiwa

ampunan-Nya seluas semesta

 

tiba-tiba aku lebih suka

menderita seperti ini

kupikir jutawan sakit juga

lebih menakutkan

 

kubersyukur selalu

Dia menakdirkan liku hidup begini

tiada guna berontak

batin terguncang, tersiksa…

memang hidup tak sempurna

berikhtiar tak mengapa

karena butir dosa tetap ada

menyatu kuat pada desah nafas.

 

kadang terlintas di alam pikiran

gunung pengorbanan seolah sia-sia

demi melihat sukses sesama.

          Pasongsongan, 9/9/2021



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penemuan Mayat di Rumah Kosong Gegerkan Warga Panaongan, Sumenep

Terbaru‼️ R4 Mendapat Jalur Khusus PPPK 2025🔥

Najma Fairus Bikin Haru di Acara Perpisahan SDN Padangdangan 2🔥

KKKS Pasongsongan Buka Donasi untuk Bapak Akbar, Guru Honorer PAI yang Derita Penyakit Jantung

KKKS Pasongsongan Buka Donasi untuk Bapak Akbar, Guru PAI yang Alami Penyakit Jantung

Pagelaran Akhiru Sanah LP Ma'arif NU Pasongsongan Digelar di Pelabuhan🔥

Pagelaran Macopat Kolaborasi Lesbumi NU Pasongsongan dan Pasean Pukau Penonton dengan Kisah Nurbuat

THK-II Ditinggalkan, PPPK Jadi Ladang Janji Politik yang Tak Pernah Tuntas🔥

SDN Panaongan 3 Gelar Khitan Massal Gratis dengan Dukungan Puskesmas dan Stakeholder🔥

SDN Panaongan 3 Bersinar di Tangan Agus Sugianto, Separuh Gaji untuk Sosial🔥