Mengenal Sandur Sumenep

Rokat Tase' di Pelabuhan Pasongsongan-Sumenep. (Foto: Yant Kaiy)


Catatan: Yant Kaiy

Era 1970, ketika saya masih belum duduk di bangku SD, di pelabuhan pesisir pantai Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep, kesenian Sandur  selalu dipentaskan diacara Petik Laut.

 

Sandur ibarat garam, tidak sedap rasanya kalau makanan tanpa garam. Sandur seolah tak terpisahkan dengan acara sakral seperti selamatan. Hingga kini setiap pagelaran Petik Laut atau Rokat Tase’ di Pelabuhan Pasongsongan senantiasa menyertakan kesenian Sandur.

 

Sandur merupakan sebuah seni tradisi mengutamakan kidung berbahasa Madura yang didalamnya ada unsur religi. Kidung Sandur cukup khas terdengar, ada nuansa puji-pujian terhadap Tuhan Yang Maha Pengasih. Lantunan kidung Sandur pada umumnya bernada permohonan dan harapan hidup sejahtera dunia-akhirat.

 

Selain Sandur ditampilkan dalam acara selamatan atau syukuran; seperti acara Rokat Tase’, Rokat Bumi, Rokat Pekarangan, dan lain sebagainya. Kesenian ini juga seringkali dihelat pada acara-acara penting di perkantoran.[]

 

Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Imanur Maulid Efendi dan Ahmad Buhari: Pendamping Setia Guru Honorer Kecamatan Pasongsongan dalam Rekrutmen PPPK 2024

Drumband Gita Al-Husna SDN Pakandangan Sangra Raih Prestasi Tingkat Jawa Timur

Teknik Pengobatan Guasha dan Barqun di Griya Sehat Alami Holistik (GSAH) Yogyakarta

BPRS Bhakti Sumekar Pasongsongan Salurkan Sedekah di SDN Panaongan 3

Kepedulian Agus Sugianto dalam Membantu Guru Honorer pada Seleksi PPPK Tahap 2

Abu Supyan: Kepala SD yang Memiliki TK Satu Atap Diminta Segera Urus Izin Operasional

Agus Sugianto: Kepala Sekolah yang Berdedikasi pada Pendidikan di Pasongsongan

Apresiasi Tim Penilai Kinerja terhadap Kepala SDN Panaongan 3 dalam Program Literasi dan Numerasi

Ramuan Banyu Urip Bawa Serda Arifin Go International

MS Arifin Menerima Kunjungan Ahli Pengobatan Alternatif di Yogyakarta