Antologi Puisi “Masyuni” (5)



Puisi Karya Yant Kaiy

Kacaunya Naluri

kucoba menumpas gersang hati

lantaran kemarau tiada berhenti lagi

kecuali kuberserah pada kodrat

yang membawa dukaku

ke lembah penyeaalan

kepada panorama gulita

lama kutermenung memandang

bermacam bentuk kembang melati suci

yang mengalir ke hulu hatiku

merenda kepingan naluri

berceceran pada lantai kehidupanku

 

lalu

kupunguti satu demi satu

sebagai lambang perjuangan

yang tak pernah sirna diombang-ambing

kemiskinan. segala kebutuhan hidup

berdiri kaku tak berselera

menatap masa datang menjemput cintaku

akan berjuang melawan kegagalan

dalam kepatahsemangatanku, pasti

tapi kutakkan pernah berhenti

Sumenep, 31/05/93

 

Rindu Ceritamu

kepada sahabatku Arie Prawesthi

 

senja menua tinggalkan kebisuan

tiada pernah kusesalkan sedikitpun,

tak pernah ada sahabat

 

biarlah pengembaraan ini jadi

gunung salju di benakku

sementara waktu bergulir

menggantung pada mega-mega

berpasang-pasangan. ceria

 

o, betapa sejuknya kenyataan itu

andai kudapat menikmatinya bersama

kemilau hasrat membuncah

aku lelah menanti ceritamu

 

ya, kicaumu menghiasi pagiku

hingga lenyaplah kepenatan ini.

Sumenep, 31/05/93

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

Amazing! Siswa SDN Soddara 1 Pasongsongan Raih Juara III se-Madura

SDN Soddara 1 Pasongsongan Turunkan 4 Atlet di Skill and Sport Competition 03 se-Madura

Mitos Uang Bernomer 999

Surajiya dan Juan Dali: sebuah Enigma dan Anak Kecil yang Mewarnai Langit

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura Kelas 3 SD di Sumenep

Upacara Bendera di SDN Padangdangan 2 Berlangsung Khidmat, Pembina Upacara Ingatkan Kesiapan Asesmen Sumatif Semester

MWC NU Pasongsongan Hadirkan Kiai Said Aqil Siradj: Menyambut Hari Santri dengan Pencerahan untuk Umat