Sadar Dosa



Pentigraf: Yant Kaiy

Aku tak mungkin mengabulkan semua keinginannya. Ketika tangannya mulai menyentuh kehormatanku. Merabanya. Aku berontak. Akalku masih waras. Tidak terlena begitu saja karena ciumannya. Aku  terbebas.

“Kita bukan suami-istri. Kita tak boleh melakukan perbuatan ini. Kalau kau memaksa, kita putus. Nanti kau jadi penakluk, aku korbannya. Kita sepakat? Kita tak mau saling merugikan. Kalau soal berkorban, itu hal biasa. Tapi tidak untuk yang satu ini. Ini milikku satu-satunya yang kujaga sampai di pelaminan cinta sesungguhnya. Kita punya Tuhan,” tegasku sembari beringsut darinya.

Kuperbaiki jilbabku. Dari ujung mata kudapatkan sikapnya mulai salah tingkah. Aku tak peduli.[]

Pasongsongan, 29/3/2021



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Terbaru‼️ R4 Mendapat Jalur Khusus PPPK 2025🔥

Najma Fairus Bikin Haru di Acara Perpisahan SDN Padangdangan 2🔥

Pisah Kenang Siswa Kelas VI SDN Pasongsongan 1: Pentas Seni yang Spektakuler dan Mengagumkan🔥

Wali Murid dan Guru Bersinergi Sukseskan Acara Pelepasan Siswa Kelas VI SDN Padangdangan 2💪

Pelepasan 1000 Merpati Tandai Dimulainya Haflatul Imtihan di Pesantren Annidhamiyah

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Pelepasan Siswa Kelas VI SDN Padangdangan 2 Berlangsung Meriah🔥

Upacara Pembukaan Perkemahan Sataretanan (Perkasa): Sambutan Kamabigus🔥

Grand Opening Haflatul Imtihan 2025‼️ Menyemai Prestasi, Merawat Tradisi di Pondok Pesantren Annidhamiyah🔥