Tinta Keadilan



Pentigraf: Yant Kaiy

Sebagai wartawan, nurani Debur merasa terpanggil jiwanya ketika ada seorang pejabat publik melakukan penyimpangan. Debur mengedepankan profesionalisme. Apabila ia lagi membongkar suatu kasus, biasanya hingga keakar-akarnya. Ia tetap konsisten, bahwa keadilan mesti ditegakkan walau terasa pahit pada ujungnya.

Namun Debur hanya seorang diri yang tak dapat dibeli. Sedangkan rekan-rekannya terkebiri lantaran mau menerima uang dari seorang narasumber. Demi isi perut.

Tatkala Debur pulang dari mewawancarai seorang pejabat publik, tiba-tiba dari arah belakang mobil menabraknya. Debur terlempar dan bernyawa.[]

Pasongsongan, 5/2/2021







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Hairus Samad Kenang Sosok Ustadz Patmo: Ulama Muda Berpandangan Jauh ke Depan

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

Cabang Therapy Banyu Urip Pasuruan Layani Pasien Setiap Hari, Sediakan Pengobatan Gratis di Hari Ahad

Jurnal Pembelajaran Mendalam dan Asesmen 2.0 (Umum) dengan Topik Pendekatan Understanding by Design dalam Perencanaan Pembelajaran

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura Kelas 3 SD di Sumenep

Perjalanan Cinta Akhmad Faruk Mirip Sinetron, Berujung di Pelaminan untuk Kedua Kalinya

Mitos Uang Bernomer 999

Sempat Direvitalisasi, Kondisi Sumber Agung Pasongsongan Kembali Memprihatinkan