Tinta Keadilan
Pentigraf: Yant Kaiy
Sebagai wartawan,
nurani Debur merasa terpanggil jiwanya ketika ada seorang pejabat publik
melakukan penyimpangan. Debur mengedepankan profesionalisme. Apabila ia lagi membongkar
suatu kasus, biasanya hingga keakar-akarnya. Ia tetap konsisten, bahwa keadilan
mesti ditegakkan walau terasa pahit pada ujungnya.
Namun Debur hanya
seorang diri yang tak dapat dibeli. Sedangkan rekan-rekannya terkebiri lantaran
mau menerima uang dari seorang narasumber. Demi isi perut.
Tatkala Debur pulang
dari mewawancarai seorang pejabat publik, tiba-tiba dari arah belakang mobil
menabraknya. Debur terlempar dan bernyawa.[]
Pasongsongan, 5/2/2021
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.