Kaki Berlumur Darah

 


Pentigraf: Yant Kaiy

Terkurung dalam sumur derita tanpa seutas tambang. Tak ada secercah cahaya. Gelap pandang tak tahu arah. Terus meraba semasih detak jantung berdenyut. Aku tidak begitu saja menyerah. Ikhtiar mengeja riwayat masa silam jadi kajian kalbu. Lantaran aku masih belum mencapai mutiara kalimat: Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Aku tergenangi air kemuakan hingga leher.

Diantara kekerdilan jalan pikiran, mengais makna bahagia. Bahwa harta tidak menjamin hujan tercurah ke permukaan kehidupan manusia. Tapi kenapa aku hanyut pada irama musim. Sedangkan agama merawat umat supaya sejahtera dunia-akhirat.

Aku tak boleh lagi menoleh ke belakang, meski kami berlumur darah. Aku akan menikmatinya, seperti secangkir kopi menikmati suasana pagi. Hangat.[]

Pasongsongan, 12/2/2021







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penemuan Mayat di Rumah Kosong Gegerkan Warga Panaongan, Sumenep

Terbaru‼️ R4 Mendapat Jalur Khusus PPPK 2025🔥

Najma Fairus Bikin Haru di Acara Perpisahan SDN Padangdangan 2🔥

Pisah Kenang Siswa Kelas VI SDN Pasongsongan 1: Pentas Seni yang Spektakuler dan Mengagumkan🔥

KKKS Pasongsongan Buka Donasi untuk Bapak Akbar, Guru Honorer PAI yang Derita Penyakit Jantung

Wali Murid dan Guru Bersinergi Sukseskan Acara Pelepasan Siswa Kelas VI SDN Padangdangan 2💪

Pelepasan Siswa Kelas VI SDN Padangdangan 2 Berlangsung Meriah🔥

Pelepasan 1000 Merpati Tandai Dimulainya Haflatul Imtihan di Pesantren Annidhamiyah

Upacara Pembukaan Perkemahan Sataretanan (Perkasa): Sambutan Kamabigus🔥

Grand Opening Haflatul Imtihan 2025‼️ Menyemai Prestasi, Merawat Tradisi di Pondok Pesantren Annidhamiyah🔥