Berahi



Pentigraf: Yant Kaiy

Dari keluarga miskin, terbelakang serta lingkungan fanatik kesukuan, Debur menapaki dunia baru di sebuah kota paling sibuk di negeri ini. Ia merasa beruntung karena memiliki talenta di seni rupa. Banyak orang mengundangnya, menjadi pembicara pada seminar-seminar. Duit pun mengalir pada keluarga kecilnya.

Lalaki beranak satu, lukisannya laris terjual pada warga asing. Ia tak menyesal ketika harus melukis wanita telanjang dalam satu ruangan. Ia tidak pernah kepincut. Seolah dirinya sudah kebal.

Tapi kini entah kenapa debar-debar berahinya meletup tanpa terkendali, ketika seorang paruh baya tanpa sehelai benang bergaya di bola matanya. Sesekali kuasnya terjatuh. Debur tak kuasa pada jiwanya sendiri.[]

Pasongsongan, 9/2/2021







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

KB-PAUD Sabilul Rosyad Desa Pagagan Menerima Kunjungan Asesor Akreditasi

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Mitos Uang Bernomer 999

MWC NU Pasongsongan Hadirkan Kiai Said Aqil Siradj: Menyambut Hari Santri dengan Pencerahan untuk Umat

Sekolah Hebat, SDN Padangdangan 2 Gelar Program Bersase Setiap Sabtu

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

Di SDN Padangdangan 1 Digelar Isco Pediyah, Ajang Asah Kecerdasan dan Spiritual Siswa

Dua Siswi SDN Padangdangan 2 Ikuti Ajang ISCO MIPA 2025 di SDN Pasongsongan 2

SDN Padangdangan 2 Gelar Kegiatan Shoyama, Tanamkan Cinta Rasul dan Tolak Bullying