Berahi
Pentigraf: Yant Kaiy
Dari keluarga miskin,
terbelakang serta lingkungan fanatik kesukuan, Debur menapaki dunia baru di
sebuah kota paling sibuk di negeri ini. Ia merasa beruntung karena memiliki
talenta di seni rupa. Banyak orang mengundangnya, menjadi pembicara pada
seminar-seminar. Duit pun mengalir pada keluarga kecilnya.
Lalaki beranak satu,
lukisannya laris terjual pada warga asing. Ia tak menyesal ketika harus melukis
wanita telanjang dalam satu ruangan. Ia tidak pernah kepincut. Seolah dirinya sudah
kebal.
Tapi kini entah kenapa
debar-debar berahinya meletup tanpa terkendali, ketika seorang paruh baya tanpa
sehelai benang bergaya di bola matanya. Sesekali kuasnya terjatuh. Debur tak
kuasa pada jiwanya sendiri.[]
Pasongsongan, 9/2/2021
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.