Minggu Kebimbangan

 


Minggu Kebimbangan

Puisi: Yant Kaiy

 

keinsyafan benar-benar menjadi milik kami yang kian senggara

sisa tangis masih mengurung kegersangan melanda perkampungan

kedukaan menjadi buah bibir tanpa batas penghalang

bergetar batin merenungi nasib tak tentu rimbanya

sesekali kumenguak suasana, berjalan tanpa tujuan apa

benang persahabatan kutambatkan kepada asa tersisa

tak kutemukan hakikat hidupku sejujurnya

lantaran kebimbangan akan langkah kaki tergambar jelas di bola mata

menyulam sisa gairah mentari pagi menyinari sepuasnya

kutak kuasa menolak apa pun, namun sesekali kumenepisnya

tak lebih dari sebuah arca berdiri kaku di persimpangan jalan

 

pagi ini kutak lebih dari manusia terpuruk dosa

karena saban hari kuselalu terlambat sembahyang

meski kerja tak menghasilkan apa-apa penunjang hidup

hati tidak pernah merasakan galau menelusuri lukisan hidup berliku

hanya kuterus berjuang tumbangkan resah.

 

Madura, 06/12/1992

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mitos Uang Bernomer 999

Persiapan Lomba Karnaval SDN Pasongsongan 1 dalam Semarak HUT Kemerdekaan RI ke-80

Lomba Gerak Jalan Pelajar di Pasongsongan Berlangsung Semarak

Lomba Baca Puisi Antar Pelajar di Pasongsongan Berlangsung Meriah

Nama-nama Finalis Peserta Lomba Seni Tingkat Kecamatan Pasongsongan

Penampilan Peserta Didik dari Pelosok Desa Pasongsongan Makin Membaik

Semifinal Lomba Baca Puisi Semarak HUT RI ke-80 Berlangsung Seru

Puskesmas Pasongsongan Gencarkan Imunisasi Campak di SDN Sodara 2

Dua Murid SDN Padangdangan 1 Raih Juara Lomba Seni Tingkat Kecamatan Pasongsongan

Perkumpulan Macopat Lesbumi NU Pasongsongan Berkisah tentang Nurbuat