Petani Tembakau Buntung, Siapa Peduli

Tembakau rajang siap jemur. (Foto: Yant Kaiy)

Catatan: Yant Kaiy
Nasib petani tembakau di Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep sungguh memprihatinkan bagi kita semua. Barangkali di daerah lain juga mengalami hal serupa. Bahkan terdengar kabar kalau di beberapa tempat ada yang sengaja membakar hasil panen tembakaunya. Hal itu mungkin dilakukan sebagai wujud kekecewaan terhadap harga tembakau rajang yang tidak manusiawi. Kendati itu merugikan dirinya sendiri.

Berbagai argumen dan opini tergelar di setiap perbincangan di kalangan masyarakat tingkat bawah. Mereka mulai menelisik dari perspektif beraneka ragam sesuai dengan daya nalarnya.

Sedangkan pihak-pihak yang “menenggak” keuntungan dari proses hasil pertanian ini tidak berbuat apa-apa. Stagnan dan hanya bisa mencari celah untuk menyalahkan petani tembakau. Dengan bahasa politik yang manis, kata-kata berbusa agar terhindar dari vonis sebagai manusia sekadar prihatin saja, berkelit dari tuduhan kalau dirinya bukan orang tak bermoral, semua itu adalah tameng mereka supaya terbebas dari baju dosa yang melekat pada namanya.

Lalu sampai kapan petani tembakau bisa tersejahterakan. Kalau bukan sekarang, kapan lagi. Kalau bukan kita, lantas siapa lagi yang peduli. Mumpung masih ada sisa usia, kepedulian kita terhadap nasib petani tembakau begitu dinanti.[]


Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

KB-PAUD Sabilul Rosyad Desa Pagagan Menerima Kunjungan Asesor Akreditasi

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Mitos Uang Bernomer 999

MWC NU Pasongsongan Hadirkan Kiai Said Aqil Siradj: Menyambut Hari Santri dengan Pencerahan untuk Umat

Sekolah Hebat, SDN Padangdangan 2 Gelar Program Bersase Setiap Sabtu

Di SDN Padangdangan 1 Digelar Isco Pediyah, Ajang Asah Kecerdasan dan Spiritual Siswa

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

Dua Siswi SDN Padangdangan 2 Ikuti Ajang ISCO MIPA 2025 di SDN Pasongsongan 2

SDN Padangdangan 2 Gelar Kegiatan Shoyama, Tanamkan Cinta Rasul dan Tolak Bullying