Catatan: Yant Kaiy
Diperkirakan pertengahan Agustus 2020, panen tembakau di
Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep Madura sebentar lagi akan dimulai.
Cuaca sepertinya agak bersahabat dengan tidak turun hujan, tentu akan menambah
kualitas tembakau lebih baik.
Harapan banyak petani, harga tembakau kali ini tidak anjlok
seperti tahun kemarin. Dimana petani mengalami kerugian cukup parah dengan
harga tembakau rajang berkisar Rp 10.000,- per kilogram. Alih-alih mau mendapat
keuntungan, modal yang dikeluarkan hanya kembali separuh.
Dibalik proses hasil tembakau, biasanya tembakau rajang akan
dibungkus tikar yang terbuat dari daun lontar. Kita tentu tahu kalau daun
lontar diambil dari pohon siwalan yang keberadaannya saat ini sudah sedikit.
Hal ini membuat harga tikar menjadi mahal. Kalau tahun lalu berkisar Rp
50.000,- per satu tikar.
Setelah sampai di gudang pabrikan rokok, tikar pembungkus
itu dibuang begitu saja. Sangat disayangkan. Kalau saja pembungkus tembakau
rajang itu menggunakan tikar plastik tentu populasi pohon siwalan tetap terjaga
dan tumbuh dengan baik.
Pelestarian pohon siwalan yang kebal terhadap kemarau
panjang sekalipun, sejatinya menjadi atensi berjamaah. Supaya bumi kita tetap
hijau. (Yant Kaiy)
Komentar
Posting Komentar