Mimpi yang Terkubur
Pentigraf: Yant Kaiy
Terpaksa aku mengubur mimpi indah bersama keluarga besarku.
Huru-hara yang dipicu soal agama itu
telah membunuh kedua orang tuaku. Beruntung aku dan adikku diselamatkan oleh
tetangga sebelah rumah berbeda agama. Dia membawa kami pergi dari lokasi amis
darah.
Terbayang di mata kami bagaimana mereka menghabisi
keluargaku dan orang-orang yang beragama sama dengan kami. Teramat biadab
mereka membunuh dan membakar mayat-mayat itu di rumah masing-masing. Harta
benda yan dikumpulkan selama berpuluh-puluh tahun itu hancur tak bersisa.
Di pengungsian kami menangis tanpa henti sampai mengering
air mata. Kami yang senasib dihantui bayang-bayang kelam mencekam dan
menakutkan. Kami tak memikirkan impian indah masa depan. Yang terlintas di
benak hanyalah bagaimana cara hidup selanjutnya.
Pasongsongan, 1/3/2020
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.