CERPEN: Luka Menganga Debur
By: Suriyanto Hasyim
Senantiasa Debur berusaha keras menata hidupnya agar jadi manusia seutuhnya; bertanggung jawab, bekerja jujur, dan membahagiakan keluarganya.
Dalam setiap tetes keringatnya, tersimpan doa agar rumah tangga yang ia bina bersama Tona tetap kokoh.
Tapi lacur, harapan itu seketika hancur berkeping-keping.
Suatu sore, langkah Debur lebih cepat dari biasanya, ia pulang kerja tanpa memberi kabar.
Sesampainya di rumah, sunyi yang menyelimuti ruang tamu terasa ganjil.
Ia melangkah ke kamar, dan di sanalah kenyataan pahit menusuk hatinya.
Tona, istrinya, tengah larut dalam pelukan adik kandungnya sendiri.
Mata Debur membelalak, jantungnya seakan berhenti berdetak.
Bau pengkhianatan tercium lebih menyengat daripada bau bangkai.
Dunia Debur runtuh dalam sekejap, menyisakan luka yang sulit diobati.
Harapannya untuk hidup utuh bersama Tona kini retak.
Ia berdiri di antara cinta yang dikhianati.
Debur berlalu, genggam bara api dalam hatinya.
Tapi tak mungkin ia menupahkan amarah bergolak di dadanya. []

Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.