Langsung ke konten utama

Sandur Pasongsongan: Kesenian Tradisional yang Memikat Kabupaten Sumenep

Sandur pasongsongan sangat unik dan berbeda dengan sandur di daerah lai

Kecamatan Pasongsongan berada di posisi  barat-utara Kota Keris Sumenep, Pulau Madura. Pasongsongan kaya akan warisan budaya yang mempesona. Salah satu kekayaan budaya yang mencolok adalah seni tradisional Sandur Pasongsongan.

Adalah Desa Padangdangan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep tempat dimana komunitas kesenian Sandur hingga saat ini tetap lestari.

Tiap ada acara sakral, kesenian tradisional ini selalu digelar kepada masyarakat umum.

Sandur adalah bentuk seni pertunjukan yang khas di daerah ini, dan memiliki akar yang dalam pada peta sejarah dan kehidupan masyarakat Kecamatan Pasongsongan.

Asal Usul Sandur Pasongsongan
Sandur Pasongsongan adalah jenis seni pertunjukan yang telah ada selama berabad-abad di Kabupaten Sumenep.

Nama "Sandur" adalah sebuah seni pertunjukan tradisional yang mengutamakan permainan lagu-lagu berbahasa Madura yang diiringi teriakan bersahut-sahutan.

Sandur merupakan sebuah kesenian tradisional yang menampilkan karya musik secara berkelompok yang terbagi menjadi beberapa nada berbeda, tanpa diiringi musik

Sementara "Pasongsongan" adalah nama sebuah kecamatan di kabupaten Sumenep, tempat seni ini berkembang pesat. Kesenian ini memiliki akar dalam tradisi keagamaan dan kebudayaan masyarakat Sumenep.

Atraksi dan Penampilan Sandur Pasongsongan
Sandur Pasongsongan adalah seni pertunjukan yang tidak melibatkan gerakan tari, tapi lebih kepada musik suara (akapela).

Atraksi ini biasanya diperankan oleh sekelompok seniman yang terdiri dari vokalis utama dan vokalis pengiring sebagai musik.

Pakaian yang digunakan dalam Sandur Pasongsongan sangat khas dan berwarna-warni, dengan hiasan tradisional yang memikat.

Pertunjukan Sandur Pasongsongan seringkali menggambarkan pesan moral yang religius dan pantun Madura serta tembang lokal penuh enerjik.

Makna dan Nilai Budaya
Selain menjadi hiburan yang menggugah dan unik, Sandur Pasongsongan juga memiliki makna budaya yang mendalam.

Seni ini seringkali digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan moral dengan untaian kalimat idiom dan nilai-nilai budaya kearifan lokal masyarakat Pasongsongan.

Ini adalah cara yang efektif untuk melestarikan budaya dan mengajarkan nilai-nilai penting kepada generasi muda.

Pentingnya Melestarikan Sandur Pasongsongan
Meskipun Sandur Pasongsongan telah ada selama bertahun-tahun, seni ini menghadapi tantangan dalam menjaga keberlangsungan dan melestarikan tradisinya.

Namun, upaya-upaya telah dilakukan oleh pemerintah daerah dan komunitas setempat untuk mendukung seni ini dan mendorong generasi muda untuk terlibat dalam pembelajaran dan pertunjukan.

Sandur Pasongsongan adalah salah satu harta budaya yang berharga di Kabupaten Sumenep dan Indonesia secara keseluruhan. Melestarikannya adalah langkah penting dalam menjaga keberagaman budaya dan mempromosikan warisan kultural yang unik.

Dengan demikian, kesenian tradisional Sandur Pasongsongan di Kabupaten Sumenep adalah salah satu aset budaya yang memukau yang mencerminkan kekayaan budaya Indonesia.

Semoga kesenian ini terus berkembang dan dihargai oleh generasi-generasi mendatang. [kaiy]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p