Melestarikan Budaya Macopat Madura: Upaya Lesbumi MWC NU Pasongsongan, Kabupaten Sumenep
Catatan: Yant Kaiy
Indonesia kaya akan ragam budaya dan tradisi yang menjadi bagian tak terpisahkan dari identitasnya. Salah satu contohnya adalah budaya Macopat Madura, sebuah warisan budaya nenek moyang yang khas dari Pulau Garam Madura. Di tengah arus modernisasi, upaya untuk melestarikan budaya tersebut menjadi semakin penting. Inilah yang menjadi fokus utama dari Lesbumi Pasongsongan dalam menjaga dan memelihara kesenian penuh ajaran budi pekerti ini.
Macopat Madura (Lesbumi) Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Pasongsongan di Kabupaten Sumenep terus berupaya merawat seni tradisi Madura. Tradisi yang menyatukan segenap warga Madura dan telah menjadikan seni tradisi sebagai sarana penyampaian pesan moral cukup ampuh.
Apa itu Macopat Madura?
Macopat Madura merupakan jenis kesenian tarik suara yang berasal dari Madura, Jawa Timur. Biasanya dipentaskan dalam acara-acara adat, perayaan, atau kegiatan keagamaan lainnya.
Macopat Madura ditandai dengan penggunaan alat musik suling sebagai pengiringnya. Sementara itu, ada salah seorang yang melagukan tembang dengan pakem tertentu. Satu orang lagi menafsirkan tembang itu dengan bahasa Madura. Perpaduan ketiganya melahirkan nuansa seni suara khas ala Madura yang memukau.
Peran Lesbumi MWC NU Pasongsongan
Lesbumi MWC NU Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, memainkan peran penting dalam melestarikan budaya Macopat Madura. Melalui berbagai kegiatan, mereka berupaya mempertahankan dan mengajarkan tradisi ini kepada generasi muda.
Berikut adalah beberapa langkah yang diambil oleh Lesbumi dalam upaya melestarikan budaya Macopat Madura:
A. Pelatihan dan Kursus: Lesbumi mengadakan pelatihan dan kursus serta tembang Macopat Madura bagi anak-anak dan remaja di komunitas mereka. Ini membantu mengajarkan keterampilan dan pengetahuan dasar tentang kesenian ini kepada generasi muda.
B. Pertunjukan dan Pameran: Lesbumi secara aktif terlibat dalam pertunjukan dan pameran budaya di tingkat lokal maupun regional. Hal ini tidak hanya membantu mempopulerkan budaya Macopat Madura, tetapi juga memberikan kesempatan bagi anggota Lesbumi untuk berpartisipasi dan berbagi pengetahuan mereka.
C. Kolaborasi dan Kerjasama: Lesbumi menjalin kolaborasi dengan lembaga budaya, sekolah, dan komunitas lainnya. Ini membantu menciptakan jaringan yang kuat untuk mendukung upaya melestarikan budaya Macopat Madura secara lebih luas.
D. Penggunaan Teknologi: Lesbumi juga memanfaatkan teknologi dengan cerdas. Mereka mengabadikan pertunjukan dan aktivitas budaya dalam bentuk video dan foto, kemudian membagikannya melalui media sosial dan platform online untuk mencapai audiens yang lebih luas.
Mengapa Melestarikan Budaya Penting?
Melestarikan budaya adalah cara untuk menjaga identitas dan akar budaya suatu masyarakat. Budaya adalah warisan berharga yang harus dijaga agar tidak pudar seiring waktu.
Selain itu, melestarikan budaya juga dapat memberikan dampak ekonomi positif melalui pariwisata budaya, promosi kerajinan tradisional, dan sektor terkait lainnya.
Kesimpulan
Lesbumi MWC NU Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, telah menunjukkan dedikasi yang luar biasa dalam upaya melestarikan budaya Macopat Madura. Melalui pendekatan yang inklusif dan beragam, mereka berhasil menginspirasi generasi muda untuk mencintai dan menjaga warisan budaya mereka.
Diharapkan bahwa usaha mereka akan terus memberikan dampak positif dalam melestarikan budaya Indonesia yang kaya dan beragam.[]
- Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.