Pasukan Pengumpul Amal Masjid Pinggir Jalan Raya Marak di Madura


Catatan: Yant Kaiy
Sepanjang jalan raya provinsi, sisi utara Pulau Madura, bertebaran kelompok pengumpul amal untuk masjid. Kelompok tersebut ikhlas meluangkan waktu bertugas agar masjidnya lebih representatif. Lebih terlihat bagus dan indah. Diharapkan nantinya para jamaah merasa nyaman dan betah berlama-lama ada di masjid. Paling tidak demikian salah satu impian mereka.

Rata-rata pasukan amal masjid itu memakai pengeras suara. Ucapan terima kasih, ajakan gemar memberi sebagai tabungan akhirat terus meluncur dari sang penyiar. Ini dimaksudkan agar para pengendara yang berlalu-lalang terketuk hatinya untuk melempar uang receh.

Maraknya pengumpul dana masjid ini menuai beraneka komentar. Sebagian besar masyarakat tidak mempersoalkannya. Warga masyarakat menilai kalau hal itu sudah biasa. Mereka sudah tidak asing  dengan pemandangan semacam itu.

Tips bagi pengumpul amal

Saya sempat berbincang santai dengan salah seorang ketua tim penarik amal pinggir jalan di Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Tips ini jitu menarik minat pengendara mobil dan sepeda motor untuk beramal.
1. Pasukan amal itu harus banyak personilnya. Ini bertujuan supaya orang yang melintas di jalan tersebut bertambah yakin kalau masjidnya benar-benar sangat membutuhkan uluran tangan para dermawan.
2. Tidak boleh terlalu mengganggu jalur lalu lintas. Biasanya hal ini mendatangkan simpati para pengendara. Paling tidak setelah mereka kembali melintas di tempat amal tersebut akan rela melemparkan duitnya.
3. Ucapan terima kasih dan untaian doa dari si penyiar bagi pengendara, baik yang memberi atau tidak, akan mengetuk hati mereka.
Ketiga cara ini cukup ampuh setelah diterapkan. Ada perasaan tidak nyaman bagi siapa saja yang tidak menyumbangnya.[]

- Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com