Langsung ke konten utama

Cara Therapy Banyu Urip Berbagi Sehat pada Sesama

MS Arifin sedang mengobati pasien. (Foto: Yant Kaiy) 

SUMENEP, apoymadura.com - Safari Baksos (Bakti Sosial) Therapy Banyu Urip 2022 kali ini akan digelar dibeberapa lokasi di Sumenep. Setelah sebelumnya Baksos sukses dilaksanakan di Malang dan Pamekasan.
Hari ini, Sabtu (3/12/2022), akan digelar Baksos Therapy Banyu Urip didua tempat di wilayah Kota Sumenep. 

"Baksos kali ini atas permintaan salah seorang tokoh masyarakat kepada kami. Sebenarnya, pengajuan Baksos ini sudah lama kami terima. Tapi semuanya harus menunggu giliran," terang MS Arifin, CEO Therapy Banyu Urip International. 

Pelaksanaan Baksos akan ditempatkan di salah sebuah rumah warga. Tapi sangat memadai untuk menampung pasien lebih dari 100 orang. 

"Pagi ini, saya dan tim mendapat laporan dari panitia pelaksana Baksos Sumenep, bahwa secara keseluruhan kesiapan tersebut sudah matang. Saya akan membawa lima terapis kesitu, supaya tiap pasien mendapat pelayanan maksimal sesuai apa yang diharapkan," tegas MS Arifin.

Jujur, lelaki eks Polisi Militer ini tidak akan setengah hati melayani tiap pasien yang datang. Semuanya pasti akan mendapat pelayanan terbaik.

"Dimanapun  kami menyelenggarakan Baksos, kami tidak setengah hati melayani tiap pasien. Ini menjadi prinsip pengobatan gratis kami," tandas MS Arifin lebih jauh. [Kay]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p